Oleh Bhara Widyastuti*
Dua hari di kota Izmir Turki beberapa kali ditraktir makan dan minum dengan menu yang luar biasa dan 'wah'.
Konon orang Turki memang senang dan antusias dalam menjamu tamu karena melestarikan tradisi shahabat rasul yang bernama Abu Ayyub al Anshari yang antusias menjamu rasulullah dan para shahabat setibanya di madinah. Sahabat Abu Ayyub al Anshari di makamkan di Istanbul.
Setibanya kami di kota Izmir siang harinya di undang untuk menikmati makan siang. Tradisi makan di sini mengikuti tata cara eropa yang membagi hidangan dalam 3 tahap. Pertama appetizer berupa sup kacang susu dipadu dengan roti, acar, salad, dan lain2 lah pokoknya. Setelah itu disusul dengan maincourse berupa nasi dengan ayam dan lain-lain kemudian ditutup dengan desert berupa sejenis kue dan lain-lain.
Pengundang kami adalah seorang pengusaha pemilik holding company yang memiliki unit-unit usaha yang terdiri dari pengolahan emas, perusahaan kosmetik, kontraktor dan lain-lain. Pegawainya hampir semua masih memiliki ikatan keluarga. Beliau menyampaikan bahwa kedatangan kami sangat membahagiakan sangat berarti karena beliau senang memiliki sahabat dan saudara dari Indonesia.
Bersambung...
*tampak dlm foto: Bhara Widyastuti bersama suami (Ustadz Nandang Burhanudiin). Mereka sedang kunjungan ke Turki sampai 22 November.