Ketua Komite Indonesia untuk Solidaritas Palestina (KISPA) Ferry Nur mengingatkan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo atau Jokowi yang pernah berjanji dalam kampanye Pilpres untuk memperhatikan rakyat Palestina.
“Kami mendesak pemerintahan Presiden Joko Widodo untuk merealisasikan janji Pilpresnya yang lalu. ini hutangnya,” ucap Ferry Nur di hadapan ratusan massa Aliansi Selamatkan Al-Aqsa (ASA) di Bundaran Hotel Indonesia (HI) Jumat kemarin. [Baca: Aliansi Selamatkan Al-Aqsha Tagih Jokowi Bela Al Aqsha]
Ferry juga mengingatkan pemerintah Indonesia untuk tidak banyak basa-basi dalam membantu kejadian yang dialami rakyat Palestina (baca: masjid al-Aqsa) atas tindakkan serdadu Zionis Israel. “Dibutuhkan dukungan riil, bukan dukungan basa basi atau lipstick,” tambahnya. Sehingga umat Muslim di sana dapat melakukan ibadah di masjid al Aqsa tanpa ada halangan dari penjajah zionis.
KISPA juga menghimbau agar presiden Joko Widodo tidak melakukan penghianatan sebagaimana yang telah ia janjikan dalam urusan Palestina. Jika hal itu terjadi, maka Joko Widodo dianggap ingkar terhadap amanah. Dan KISPA serta umat Islam wajib mencatatnya.
“Jika tidak ada respon, ini akan menjadi catatan: penghianatan terhadap umat. Maka tunaikanlah amanah,” himbaunya.
Dalam aksi kali ini, Jum’at (14/11/2014), turunnya hujan dengan lebat tidak menyurutkan semangat massa peduli Palestina dalam menyuarakan dalam membantu saudara Muslim. Ini terlihat dari ratusan massa yang turut serta. Hadir pula dari Dompet Dhuafa, Kispa, Spirit of Aqsa, serta elemen massa lainnya yang tergabung dalam Aliansi Selamatkan al-Aqsa (ASA).
Dan harapan Ferry Nur aksi ini akan terus berlanjut jika tidak ada pengaruh signifikan di Palestina terhadap rumah ibadah umat Muslim tersebut. Bahkan akan mendatangkan aksi massa yang lebih besar lagi.
Dalam pernyataanya, KISPA mengutuk aksi brutal tempat suci umat Islam, mendesak pemerintah Indonesia atas janji yang pernah disampaikan pada saat kampanye dalam pembelaan Palestina, mengajak kaum Muslim dunia agar bersatu padu berdoa, dan mendukung untuk materil demi kemerdekaan riil. (Hidayatullah)