Jaringan Merah Putih Waspadai Kondisi Terkini



Melalui laman facebook, Ketua Presidum Komunitas Jaringan Merah Putih (JMP) Nanik Sudaryati mengingatkan agar semua berhati-hati melihat kondisi terkini sekaligus tetap mengkritisi kebijakan pemerintah namun jangan sampai diadu domba.

WASPADA. Kepada teman-teman semua, pendukung siapapun. Keadaan sekarang secara perekonomian sudah mirip tahun 98. Dimana uang beredar sudah sedikit, Rupiah melemah, dan tidak ada investasi baru. kenapa semua terjadi? Karena gejolak politik yang tidak surut, meski Pilpres sudah selesai.

Nah dalam kondisi ekonomi yang kritis, kita melihat bangsa ini terus terbelah dengan berbagai isu, sekali lagi mohon berhati-hati, menanggapi apapun. Jangan sampai kita terus kisruh, karena pada saat kita kisruh dan berujung pada hal-hal yang tidak kita inginkan, nanti tiba-tiba malah asing dan aseng yg bermarkas di luar makin mengangkangi lagi melalui berbagai investasi atau akuisisi aset bangsa, apalagi ada alasan perdagangan bebas tahun 2015.

Lihat tanda-tanda bahwa ada "yg memainkan" keadaan, tiba-tiba DPR yg katanya wakil rakyat, hanya gara-gara masalah jabatan, kemudian membuat DPR Tandingan. Lihat semua harga-harga, naiknya harga-garga sudah tidak wajar lagi, yaitu di atas 50 persen, padahal kenaikkan BBM belum diumumkan.

Mengapa Jokowi yang menurut sumber mustinya tanggal 5 pukul 0.00 mengumumkan BBM akan naik, tapi mengundur? Mengapa tiba-tiba politsi PDIP bersuara keras menentang kenaikkan BBM, bahkan menyerang kubu JK yg jelas-jelas satu perahu dengan Jokowi, dan menuduh bahwa kubu JK-lah yang dituduh bernafsu menaikkan BBM?

Benarkah Jokowi mengundur pengumuman kenaikkan harga BBM, karena dapat masukan, bahwa kalau dia menaikkan BBM, pemerintahannya hanya akan berjalan 1 tahun, karena masyarakat akan bergolak? Kemudian Prabowo akan dituduh sebagai dalang yang menggerakkkan penjatuhan Jokowi...

Satu hal teman-teman tercinta, Prabowo adalah seorang prajurit yang mencintai bangsa dan negara Indonesia luar biasa, jangankan harta, nyawapun ia relakan, bahkan ia rela menghormat pada Jokowi, demi keutuhan Bangsa, jadi tidak mungkin Prabowo akan menjatuhkan pemerintahan Jokowi yang sah! Logika lainnya, kalau Jokowi jatuh, bukan Prabowo yang naik, tapi wakilnya, jadi sangat tidak masuk akal kalau Prabowo melakukan tindakan inskonstitusional.

Presiden Jokowi, saatnya Anda juga punya sikap, kalau memang Anda tau kondisi rakyat tidak memungkinkan anda menaikkan BBM sekarang ya jangan naikkan. Tolong benahi dulu kebocoran, dan nanti kalau memang daya beli rakyat sudah membaik silahkan naikkan, bahkan kalau mau naikkan, jangan kasih pengumuman atau ngomong terus di media, sehingga pedagang tdk berspikulasi seperti sekarang, baru dengar Peemrintah mau menaikkan harga BBM, mereka langsung naikkan harga kebutuhan pokok, dan nanti akan naik lagi saat BBM benar-benar dinaikkan.

Oh ya, kartu-kartu itu tidak akan efektif Pak Presiden, karena akan tumpang tindih dengan program yang ada. Dana CSR BUMN itu, dari pada untuk mencetak kartu lebih baik lagi kalau digunakan untuk membina atau membantu petani, sehingga kita segera bisa memenuhi kebutuhan pangan kita. Sekedar informasi pak, saat ini yg paling terpukul di negeri ini para petani dan buruh tani. Kemarau panjang, sulinyat pupuk, benih dan solar, membuat petani "mati" di atas sawah mereka.

Mari saudara-saudara kita kritisi kebijakan pemerintahan atau siapapun yang salah, tapi kita jangan mau diadu domba. Kita harus waspada pada pengamat, partai yang tiba-tiba menjadi po rakyat.

Asing dan konspirasi Aseng melalui media, pejabat, politikus, pengamat dan LSM, kini tengah mengaduk-aduk perpolitikan kita...WASPADA!

Nanik Sudaryati

Baca juga :