Aksi Demo Sebabkan Celana Kapolres Sleman Terbakar

Ilustrasi-Foto: Antara
Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi ditanggapi beragam oleh rakyat.

Salah satu elemen masyarakat yang paling reaktif menyuarakan protes adalah kelompok mahasiswa.

Di Sleman, unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM yang terjadi Selasa, 18 November 2014 diwarnai kericuhan yang melukai Kapolres Sleman AKBP Ihsan Amin.

Dalam demonstrasi di pertigaan Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, pos polisi dilempari batu oleh massa demonstran. Akibatnya, kaca di pos polisi tersebut pecah.

Saat itu, Kapolres Sleman sedang berada di dalam pos polisi tersebut. Tak puas hanya melempar batu, mahasiswa melemparkan ban yang dibakar ke dalam pos polisi.

Api yang terdapat pada ban tersebut menyambar kaki kanan Kapolres sehingga menyebabkan celananya sobek terbakar.

“Saya masih di dalam, tiba-tiba ada yang melemparkan ban yang masih nyala api ke dalam pos lewat pintu. Pas mengenai kaki saya, luka bakar ini,” kata AKBP Ihsan Amin.

Menurut seorang saksi mata, Arif (26), massa mahasiswa yang terdiri dari berbagai kelompok, menutup jalan di pertigaan kampus UIN Sunan Kalijaga.

"Tadi hujan deras, lalu tiba-tiba, jam 3 an (15.00WIB), ada yang membakar ban bekas. Setelah melempar batu ke pos polisi, massa melempar ban bekas yang dibakar ke dalam pos," ujar Arif.

"Demo baru bubar waktu hampir maghrib," imbuh Arif.

Sementara itu, koordinator aksi, Mardan mengatakan, mestinya pemerintah mendengarkan suara rakyat yang menolak kenaikan tersebut.

“Meski sudah diketok, tapi ketika rakyat menolak, kenaikan BBM harus dibatalkan,” ujar Mardan, kemarin sore seusai demo. (fs)

http://presentasi.videomotivasi.com/

Baca juga :