[Ahok Lengser] Ketua MUI: Yang Nolak Ahok Bukan Preman, Tapi Kaum Muslimin



Walaupun sudah tua dan sedang sakit, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat KH. Cholil Ridwan ikut hadir dalam aksi menolak Basuki Purnama (Ahok) jadi Gubernur DKI bersama Gerakan Masyarakat Jakarta (GMJ), Senin (10/11/2014).

"Saya salah satu Ketua MUI Pusat yang sudah sepuh, umur sudah 70an, sebetulnya tidak perlu berdiri disini. Tapi mengingat saya betawi asli 24 karat, walaupun saya kurang sehat saya paksakan untuk hadir karena ini bagian dari jihad fisabillah," ujar Kiai Cholil.

Ia menjelaskan bagaimana umat Islam harus meneladani Rasulullah dalam berjuang. "Menjelang perang badar, Rasulullah berusaha maksimal, beliau kumpulkan 300an pemuda muslim untuk menghadapi 1000 tentara reguler musyrikin Mekkah, beliau kumpulkan dana dari kaum Anshar untuk biaya perang badar. Dengan persiapan dan perbekalan seadanya, beliau berdoa kepada Allah Swt agar diberi kemenangan. Karena usaha sudah maksimal, Allah kabulkan doanya. Allah kirimkan Junudan Lantaroha, tentara yang tidak kelihatan oleh mata," jelas Kiai Cholil.

"Kalau usaha sudah kita kerahkan, maka kita berdoa kepada Allah "Ya Allah Swt, jangan dilantik Ahok itu, gagalkan segala macam usaha untuk pelantikan itu. InsyaAllah saya yakin, perjuangan ini dicatat oleh para malaikat sebagai perjuangan fi sabilillah," ucapnya yang diaminkan puluhan ribu massa.

Selain itu, Kiai Cholil merasa tersinggung dengan adanya tuduhan bahwa yang melakukan aksi damai tersebut adalah para preman.

"Ini bukan preman, ini kaum muslimin. Saya Ketua MUI Pusat bersedia untuk berada di paling depan, Allauhakbar! Allahuakbar! Allahuakbar! Wa Lillah Ilham," tegas Kiai Cholil yang disambut gemuruh takbir para jamaah.

*sumber: suara-islam.com

http://presentasi.videomotivasi.com/

Baca juga :