Ahok Dinilai Tak Serius Atasi Banjir



JAKARTA - Banjir sudah menjadi persoalan klasik tiada henti yang melanda Ibu Kota Jakarta setiap tahunnya. Pakar tata ruang dan perkotaan Universitas Indonesia (UI) Aca Sugandhy menilai, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) belum maksimal dan terkesan pasrah menjalankan program pembaharuan dalam menanggulangi musibah banjir di wilayah Jakarta.

Menurutnya, Ahok lebih terfokus pada aspek pekerjaan tata ruang luar seperti pengecekan pompa air dan selang penyangga tumpahan air. Padahal, sebelum melakukan hal itu seharusnya Ahok melakukan pencegahan terlebih dahulu yaitu pembuatan sodetan di wilayah hulu, yaitu waduk Cisadane dan Ciliwung.

"Saat ini saya melihat Pak Ahok tidak memfokuskan permasalahan banjir dari hulu ke hilir, tetapi lebih kepada aspeks tata ruang luarnya, ini kan di pertengahan, terkesan pasrah," tutur Aca kepada Okezone, Kamis (20/11/2014).

Aca mengatakan, dalam membuat kebijakan penanggulangan banjir, seharusnya Ahok mampu menyusun cara yang bersinergi secara struktural. Artinya, dijalankan secara total dan menyeluruh.

Jangan sampai, kata dia, langkah yang dibuatnya bersifat parsial alias setengah-setengah. Terkait hal tersebut, Aca mengimbau Pemerintah Provinsi (Pemrov) DKI Jakarta khususnya kepada Gubernur Ahok untuk membangun sodetan di sepanjang waduk Ciliwung hingga Cisadane.

Hal itu bertujuan mengantisipasi bencana banjir yang kerap mengepung wilayah Jakarta memasuki musim penghujan saat ini. "Saya kira ini solusi yang sangat baik," imbuhnya.

Lebih lanjut dia menjelaskan, nantinya jika sodetan ini terealisasi, air hujan yang membuncah lewat Ciliwung tidak lagi disodet di bawah wilayah Jakarta, tetapi disodet di wilayah Bogor yang berdataran lebih tinggi dari Jakarta dan wilayah penyangga lainnya seperti Depok, Tangerang, dan Bekasi.

Nantinya, lanjut Aca, air hujan luapan dari Ciliwung akan ikut dilarikan sebagian ke Cisadane.

"Ahok harus mampu melihat kondisi Jakarta saat ini, intensitas hujan mulai meningkat, banjir sudah menghantui Jakarta, sodetan ini bisa dipertimbangkan," harapnya.

Ahok juga diminta untuk melakukan perencanaan kapasitas prasarana tanggul laut, pompa dan sistem drainase. Dengan langkah ini menurut Aca, saat hujan dan banjir sudah melebihi kapasitas, dapat segera diantisipasi. Sehingga tinggal Pemprov DKI menginformasikannya kepada publik.

"Jakarta butuh solusi baru, solusi yang struktural bukan parsial," tegasnya. (sumber: Okezone)

http://presentasi.videomotivasi.com/

Baca juga :