Dalam pidato politiknya sebagai Presiden RI, Joko Widodo, tak sekalipun memuat komitmen terkait isu sentral bangsa Indonesia yakni Toleransi, Pluralisme dan Keberagaman.
"Pidato tersebut tak sekalipun memuat larikan Komitmen Jokowi terhadap jaminan kebebasan beragama. Kata Keberagaman, Pluralisme, Toleransi, Perlindungan dan Minoritas tidak muncul dalam Pidato perdananya sebagai Presiden RI. Kami khawatir, di negeri ini masih marak akan praktik intoleransi," kata Aan Anshori, Koordinator Jaringan GUSDURian (JGD) Jawa Timur, Senin, 20 Oktober 2014.
Berbeda dengan saat kampanye, kata-kata Keberagaman, Pluralisme, Toleransi, Perlindungan dan Minoritas tersebut sama sekali tidak muncul dalam pidato sepanjang 7 menit itu.
Hal ini juga diamati oleh Cisca, seorang warga Jakarta. Cisca menegaskan, ia mulai meragukan komitmen Jokowi untuk menjaga keberagaman seperti yang digembargemborkan saat kampanye.
"Ragu ah Pak Jokowi akan bersikap adil kepada minoritas. Nyesel milih dia. Dulu waktu kampanye, getol ngomong mau belain minoritas," tegas Cisca.
Ibu seorang putri itu juga menambahkan, minoritas itu bukan semata-mata milik umat non muslim. Bisa saja kebalikannya.
"Di sini (daerah Kelapa Gading, Jakarta), yang jadi minoritas, ya umat Islam", tutupnya. (fs)
"Pidato tersebut tak sekalipun memuat larikan Komitmen Jokowi terhadap jaminan kebebasan beragama. Kata Keberagaman, Pluralisme, Toleransi, Perlindungan dan Minoritas tidak muncul dalam Pidato perdananya sebagai Presiden RI. Kami khawatir, di negeri ini masih marak akan praktik intoleransi," kata Aan Anshori, Koordinator Jaringan GUSDURian (JGD) Jawa Timur, Senin, 20 Oktober 2014.
Berbeda dengan saat kampanye, kata-kata Keberagaman, Pluralisme, Toleransi, Perlindungan dan Minoritas tersebut sama sekali tidak muncul dalam pidato sepanjang 7 menit itu.
Hal ini juga diamati oleh Cisca, seorang warga Jakarta. Cisca menegaskan, ia mulai meragukan komitmen Jokowi untuk menjaga keberagaman seperti yang digembargemborkan saat kampanye.
"Ragu ah Pak Jokowi akan bersikap adil kepada minoritas. Nyesel milih dia. Dulu waktu kampanye, getol ngomong mau belain minoritas," tegas Cisca.
Ibu seorang putri itu juga menambahkan, minoritas itu bukan semata-mata milik umat non muslim. Bisa saja kebalikannya.
"Di sini (daerah Kelapa Gading, Jakarta), yang jadi minoritas, ya umat Islam", tutupnya. (fs)