KETUA MPR RI Zulkifli Hasan memastikan persiapan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla, sudah rampung. Pada pekan ini, Pimpinan MPR mulai menyebarkan undangan kepada sejumlah tokoh penting nasional.
MPR RI pada Senin (13/10/2014) mengggelar rapat pimpinan dan selanjutnya pada sore hari dijadwalkan bertemu Jokowi terkait persiapan pelantikan tersebut.
“Senin pukul 11.00 WIB ini pimpinan MPR RI rapat untuk lebih mematangkan persiapan-persiapan pelantikan presiden dan wapres terpilih pada 20 Oktober nanti. Kemudian pada pukul 13.00 WIB kita akan rapat gabungan dengan fraksi-fraksi MPR,” tegas Zulkifli pada wartawan di Gedung DPR RI Jakarta, Senin (13/10/2014), dilansir beritakmp.com.
Menurut Zulkifli, pada sore ini para Pimpinan MPR akan menemui presiden terpilih Joko Widodo. Kemudian, pada Rabu (15/10/2014), lima Pimpinan MPR akan menghadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Wakil Presiden Boediono, serta Wakil Presiden terpilih Jusuf Kalla.
“Pada pukul 16.00 WIB nanti, saya bersama pimpinan akan berkunjung ke Jokowi untuk menyampaikan undangan sekaligus silaturahmi. Setelah itu kita akan mengatur pertemuan dengan SBY dan Boediono juga JK, itu sudah dijadwalkan Rabu,” tambah politisi PAN itu.
Dengan pembagian undangan itu, Zulkifli Hasan memastikan bahwa pelantikan Jokowi-JK digelar pada 20 Oktober mendatang. “Itu semua kita lakukan agar publik melihat bahwa tidak ada penjegalan. Agar publik dan masyarakat tentram, senang, dan bahagia melihat pemimpin-pemimpinnya walaupun berkompetisi tetapi saling berkunjung dan akrab,” pungkasnya. (sumber: beritakmp.com)
“Pada pukul 16.00 WIB nanti, saya bersama pimpinan akan berkunjung ke Jokowi untuk menyampaikan undangan sekaligus silaturahmi. Setelah itu kita akan mengatur pertemuan dengan SBY dan Boediono juga JK, itu sudah dijadwalkan Rabu,” tambah politisi PAN itu.
Dengan pembagian undangan itu, Zulkifli Hasan memastikan bahwa pelantikan Jokowi-JK digelar pada 20 Oktober mendatang. “Itu semua kita lakukan agar publik melihat bahwa tidak ada penjegalan. Agar publik dan masyarakat tentram, senang, dan bahagia melihat pemimpin-pemimpinnya walaupun berkompetisi tetapi saling berkunjung dan akrab,” pungkasnya. (sumber: beritakmp.com)