Sepuluh tahun ketidakharmonisan antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketua Umum PDI P Megawati Soekarnoputri menjadi sorotan publik.
Namun, SBY tidak menutup untuk rujuk dengan Megawati. Anggota DPR Fraksi Partai Demokrat Ruhut Sitompul berharap Megawati bisa bertemu dengan Presiden SBY.
"Doaku semoga Bu Mega bisa ketemu dengan Pak SBY," kata Ruhut di Jakarta, Sabtu, 4 Oktober 2014.
Menurut Ruhut, Partai Demokrat atau Presiden SBY tidak menutup diri untuk melakukan islah dengan mantan Presiden RI ke-5 itu. Sebab, SBY selalu terbuka.
"Kami tidak ada tertutup, selalu terbuka 10 tahun ini," ujarnya.
Namun, Ketua Fraksi PDI P Puan Maharani mengaku sedih. Sebab, upaya membangun komunikasi dari pihak Megawati kepada SBY menemui jalan buntu.
Menurut Puan, gagalnya pertemuan Megawati dengan SBY bukan kesalahan ketua umum PDI P tersebut.
"Waduh saya dari tanggal 1 Oktober jam dua siang bersama Pak Jokowi, Pak Jusuf Kalla, dan Pak Surya Paloh atas nama Bu Mega sudah kumpul siap-siap ketemu Pak SBY," tandas Puan.
"Kami sudah menghubungi semua jalur yang dianggap bisa memberikan akses ke Pak SBY, tapi Pak SBY tidak merespon silaturahmi, ya mau apalagi," tambah Puan, mengeluh.
Menurut, Eddy Suripto, seorang simpatisan Partai Demokrat, sikap Megawati yang selama ini arogan membuat hubungan SBY - Mega bertambah panas.
"Bu Mega terlalu sombong. Jelas-jelas dia butuh Pak SBY, kenapa cuma kirim utusan? Kalau memang butuh, datang dong. Pak Prabowo saja gak sungkan nemui Pak SBY. Pak Hatta juga. Salah (Mega) sendirilah..", demikian ujar Eddy, di Jakarta, 4 Oktober 2014. (fs)
Namun, SBY tidak menutup untuk rujuk dengan Megawati. Anggota DPR Fraksi Partai Demokrat Ruhut Sitompul berharap Megawati bisa bertemu dengan Presiden SBY.
"Doaku semoga Bu Mega bisa ketemu dengan Pak SBY," kata Ruhut di Jakarta, Sabtu, 4 Oktober 2014.
Menurut Ruhut, Partai Demokrat atau Presiden SBY tidak menutup diri untuk melakukan islah dengan mantan Presiden RI ke-5 itu. Sebab, SBY selalu terbuka.
"Kami tidak ada tertutup, selalu terbuka 10 tahun ini," ujarnya.
Namun, Ketua Fraksi PDI P Puan Maharani mengaku sedih. Sebab, upaya membangun komunikasi dari pihak Megawati kepada SBY menemui jalan buntu.
Menurut Puan, gagalnya pertemuan Megawati dengan SBY bukan kesalahan ketua umum PDI P tersebut.
"Waduh saya dari tanggal 1 Oktober jam dua siang bersama Pak Jokowi, Pak Jusuf Kalla, dan Pak Surya Paloh atas nama Bu Mega sudah kumpul siap-siap ketemu Pak SBY," tandas Puan.
"Kami sudah menghubungi semua jalur yang dianggap bisa memberikan akses ke Pak SBY, tapi Pak SBY tidak merespon silaturahmi, ya mau apalagi," tambah Puan, mengeluh.
Menurut, Eddy Suripto, seorang simpatisan Partai Demokrat, sikap Megawati yang selama ini arogan membuat hubungan SBY - Mega bertambah panas.
"Bu Mega terlalu sombong. Jelas-jelas dia butuh Pak SBY, kenapa cuma kirim utusan? Kalau memang butuh, datang dong. Pak Prabowo saja gak sungkan nemui Pak SBY. Pak Hatta juga. Salah (Mega) sendirilah..", demikian ujar Eddy, di Jakarta, 4 Oktober 2014. (fs)