Rachmawati Soekarnoputri menyebut kakaknya, Megawati Soekarnoputri yang juga ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI P) pro-kepentingan asing.
Hal itu disampaikan Rachma usai melaporkan sejumlah kecurangan pemilihan Presiden 2014 dan kasus hukum Presiden terpilih Joko Widodo ke pemimpin DPR, Kamis, 9 Oktober 2014.
Menurut Rachma, seharusnya yang menjadi pemimpin negara adalah Prabowo Subianto dari Koalisi Merah Putih (KMP).
"Harus begitu, ngga ada lagi. Megawati sendiri sudah antek kapitalis, sudah antek-antek kapitalis semua kok ini, mereka kuasai semua," kata Rachma di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat.
Menurut Rachma, Koalisi Merah Putih (KMP) lebih merakyat ketimbang Koalisi Indonesia Hebat, yang selama ini menjual nama rakyat.
"PDI P justru bekerja untuk golongan tertentu saja.. KMP lebih jauh kerakyatan," ujar Rachma.
Selain menyampaikan fakta kecurangan pemilu 2014, Rachma juga menggugat KPK dan Kejaksaan Agung yang lamban menangani kasus dugaan korupsi yang membelit Jokowi dan Megawati. (fs)
Hal itu disampaikan Rachma usai melaporkan sejumlah kecurangan pemilihan Presiden 2014 dan kasus hukum Presiden terpilih Joko Widodo ke pemimpin DPR, Kamis, 9 Oktober 2014.
Menurut Rachma, seharusnya yang menjadi pemimpin negara adalah Prabowo Subianto dari Koalisi Merah Putih (KMP).
"Harus begitu, ngga ada lagi. Megawati sendiri sudah antek kapitalis, sudah antek-antek kapitalis semua kok ini, mereka kuasai semua," kata Rachma di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat.
Menurut Rachma, Koalisi Merah Putih (KMP) lebih merakyat ketimbang Koalisi Indonesia Hebat, yang selama ini menjual nama rakyat.
"PDI P justru bekerja untuk golongan tertentu saja.. KMP lebih jauh kerakyatan," ujar Rachma.
Selain menyampaikan fakta kecurangan pemilu 2014, Rachma juga menggugat KPK dan Kejaksaan Agung yang lamban menangani kasus dugaan korupsi yang membelit Jokowi dan Megawati. (fs)