Punya "Boss", PDI P Seperti Kelompok Preman

Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Tjahjo Kumolo, menyatakan Koalisi Indonesia Hebat terus melakukan komunikasi politik dengan Partai Demokrat.

Lobi politik itu dilakukan untuk memenuhi kuota agar bisa mengajukan paket pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat dan Majelis Permusyawaratan Rakyat.

"Tadi malam kami sampai jam 1. Kami sudah ketemu teman-teman di Demokrat. Bos kami juga ketemu SBY. Politik itu kan seni lobi dan seni meyakinkan," ujar Tjahjo di Jakarta, Rabu, 1 Oktober 2014.

Ketika ditanya siapa 'Bos' yang dimaksud, Tjahjo hanya tersenyum. Dia hanya mengatakan belum ada titik temu dari pertemuan petinggi PDI Perjuangan dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang juga Ketua Umum Partai Demokrat itu.

"Belum ada putusan, mudah-mudahan dalam satu hari ini," ujarnya. Tjahjo yang kembali terpilih sebagai anggota DPR periode 2014-2019 itu merasa yakin jumlah koalisi mereka akan bertambah. Sejauh ini PDI Perjuangan telah didukung oleh Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Hanura, dan Partai Nasdem.

"Untuk mengajukan paket kan harus 5 fraksi. Sekarang posisi PDIP sudah mempunyai 4 fraksi, kami yakin. Mudah-mudahan, namanya juga berusaha. Saya kira kalau kans-nya lebih dari 60 persen," kata Tjahjo.

Tjahjo mengatakan meski Partai Demokrat memilih untuk bersikap netral dan menjadi penyeimbang pemerintah, namun dalam konteks pengajuan calon pimpinan MPR dan DPR, Tjahjo berpendapat mereka tidak boleh bersikap netral.

"Netral dalam konteks pimpinan DPR adalah harus punya sikap untuk menempatkan kadernya menjadi pengurus di MPR dan DPR," jelas dia.

Terkait namanya yang disebut-sebut masuk salah satu kandidat ketua DPR, Tjahjo berkilah.

"Saya masuk bursa anggota DPR saja. Saya Alhamdulillah sudah 25 tahun jadi anggota DPR. Ini periode saya yang ke-30 tahun," ungkap dia.

------

Pernyataan Tjahyo mengenai "Boss" PDI P tak pelak memicu rasa penasaran warga.

Desy Silalahi, salah seorang kader PDI P Sumatra Utara justru heran dengan pernyataan Tjahjo itu.

"Boss? Boss mana? Gak ada itu.. PDI P gak punya Boss.. Jangan cari sensasi lah", ujar Desy yang juga putri salah seorang aleg PDI di era Soerjadi.

Agustinus Hendro, seorang aktivis Nasdem juga menganggap pernyataan Tjahyo itu lelucon belaka.

"Jangan terlalu serius lah.. Emangnya PDI P geng preman atau sebangsa mafia?", ujar alumnus ASRI (kini ISI)Yogya itu.

Meski demikian, Hendro tak menampik bila ada banyak kader dan simpatisan PDI P yang bersikap ugal-ugalan dan terlalu responsif dalam menanggapi pernyataan-pernyataan politisi yang berseberangan dengan PDI P.

"Biasalah, kader PDI P kan banyak yang masih muda dan labil. Tak heran, mereka sering lebay dalam menanggapi pernyataan politisi," tutup Hendro. (fs)


Baca juga :