Prijanto Rabbani: Pesta Relawan Diklaim Sebagai Pesta Rakyat

Director of Centre for Strategic and Policy Studies (CSPS), Prijanto Rabbani, mengecam "Pesta Rakyat" penyambutan Joko Widodo menjadi presiden.

Tidak seharusnya pelantikan Jokowi diwarnai dengan hura-hura, mengingat di satu tahun pertama pemerintahan Jokowi-JK akan mengahadapi masa kritis.

"Belum kerja sudah mau pesta ... .Pesta relawan diklaim sebagai pesta rakyat .... Kasihan betul rakyat nih! #begitulah. Naik kereta kencana, bak raja ... Dan para pemujanya diam seribu bahasa ... Bagi dia tak ada yang salah, selalu benar! #begitulah, "ungkap Prijanto melalui akun Twitter pribadinya.

Menurut Indri (20) mahasiswi semester 2 Universitas Indonesia menyesalkan sikap pemimpin yang sering disebut merakyat dan sederhana itu.

"Pemimpin berpesta pora di tengah penderitaan rakyat? Inikah yang disebut Pemimpin yang merakyat dan sederhana itu". ujarnya.

Menurut Cecep warga pademangan mengatakan, Jokowi terancam menghadapi masa kritis di satu tahun pertama masa kepemimpinannya. Tahun pertama ini merupakan masa yang riskan bagi Jokowi-JK. Masa riskan ini dikarenakan parlemen akan mulai mengkritisi dan mengawasi ketat pemerintahan Jokowi-JK.

"Ketika baru mulai menjabat saja sudah mulai riskan, di tahun pertama sudah menghadapi masa kritis. Boleh lah orang bilang 100 hari pertama, tapi menurut saya coba kita lihat saja satu tahun pertama, "kata Cecep, 18 Oktober 2014.

Tak hanya itu, pemerintahan baru Jokowi akan dihadapkan pada dilema kenaikan harga BBM.

Ekonom Bank Mandiri Destry Damayanti menyatakan, kenaikan harga BBM akan memperlambat pertumbuhan ekonomi.

"Kenaikan harga BBM dapat membuat defisit neraca pembayaran menurun. Jika dinaikkan sebesar Rp 3.000 per liter maka defisit neraca pembayaran dengan PDB akan mencapai 3,13%, sedangkan pada 2015 rasio dengan PDB akan mencapai 2,74%, "tegas Destry. (fs)

http://www.lesprivatkasiva.com/

Baca juga :