PDI P, Pemenang yang Akan Kalah Permanen

Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat Ramadhan Pohan menghimbau agar Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI P) seharusnya melakukan pembenahan diri. Bukan menunjukkan kepanikan dan meyalahkan orang karena gagal memenangi pemimpin DPR

Himbauan Ramadhan tersebut sebagai respon  pernyataan para elit PDI P yang menuduh SBY menutup komunikasi dengan ketua umum Megawati Soekarnoputri. Kondisi itu dinilai sebagai hambatan mendapat jabatan pemimpin DPR.

Menurut Ramadhan, politik buang badan ini sangat tak produktif bagi pemerintah Jokowi-Jusuf Kalla nanti maupun PDI Perjuangan dalam pertarungan politik parlemen.

"Daripada menyalahkan SBY dan PD, lebih bagus PDI Perjuangan mawasdiri. Introspeksi dan perbaiki strategi," kata Ramadhan di Jakarta, Sabtu, 4 Oktober 2014.

Ramadhan menambahkan, betapa pun kekalahan PDI Perjuangan di empat sesi Paripurna DPR merupakan pil pahit.

"Sejatinya, tak boleh kalah politik itu permanen," ujar Ramadhan.

Ramadhan mengilustrasikan seperti di Liga Inggris, ada salah satu klub yang kalah 4 kali berturut-turut. Menurut Ramadhan, biasanya itu ganti strategi dan pelatih.

"Digantinya David Moyes dulu, ini musti pelajaran PDI P. Kalau ngga PDI P kalah permanen terus. Sehingga, jika nanti kalah dan kalah lagi, nggak perlu menyalahkan pak SBY dan PD," tandasnya.

Di samping menuduh SBY tak ingin berkomunikasi dengan Megawati, politisi PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menuding Perppu yang dikeluarkan presiden sebagai bentuk penutup malu SBY, dan walk out juga pintu PD masuk Koalisi Merah Putih. (fs)


Baca juga :