PDI P : Jokowi Tak Butuh Masukan dari Rakyat

Presiden terpilih Jokowi tidak butuh masukan dari rakyat terkait pemilihan menteri dalam kabinet pemerintahannya.

Ketua DPP PDI Perjuangan (PDI P) Trimedya Panjaitan mengatakan, keputusan yang dilakukan Jokowi tentu sudah dipertimbangkan dengan matang dalam memilih calon pembantu.

"Yang pasti, sangat besar risikonya dan sudah dihitung betul kalau milih orang kontraproduktif. Toh waktu Pak SBY mewawancarai calon menteri, partisipasi masyarakat tidak ada," kata Trimedya di Jakarta, Jumat, 10 Oktober 2014.

Untuk itu, seleksi calon menteri yang dilakukan oleh Jokowi secara tertutup dan tidak mewawancarai calon hanya masalah gaya pemilihan.

Menurut Trimedya, Jokowi pasti melakukan seleksi, hanya bedanya tidak terbuka seperti yang dilakukan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Soal seleksi dilakukan secara terbuka atau tertutup, hanya masalah style saja, kata Trimedya.

Trimedya mengatakan sebelum pelantikan presiden terpilih di MPR, Jokowi sudah mengumumkan calon menterinya.

"Sebelum pelantikan, Pak Jokowi akan menyampaikan siapa kandidat yang akan menjadi menteri," ujarnya.

Sebelumnya, Jokowi menyebut dirinya tidak akan melakukan wawancara terhadap para kandidat menteri. Jokowi hanya akan melihat rekam jejak, integritas, leadership dan manajerial. Sehingga calon menteri yang dibidik tidak tahu kalau sedang menjadi target.

------

Pernyataan Trimedya bertolak belakang dengan pernyataan Jokowi. Seperti tertulis di media-media, inilah pernyataan Jokowi soal kabinetnya.

Kompas 24 Juli 2014 : "Jokowi - JK mulai memikirkan penyusunan kabinet pemerintahannya.  Rupanya, Jokowi terlebih dulu meminta pandangan publik sebelum menyusun kabinetnya.

Dalam akun resmi Kub Jokowi - JK di Facebook dengan nama Jokowi Center, publik diminta berpartisipasi dalam memberi pandangan mengenai siapa yang cocok menjadi pembantu Presiden dan Wakil Presiden periode mendatang"

Tempo, 24 Juli 2014 :

Presiden terpilih Indonesia, Joko Widodo, membenarkan bahwa ia sengaja meminta aspirasi masyarakat mengenai kabinet yang akan dibentuknya melalui media sosial, Facebook.

"Namanya minta masukan ya tidak apa-apa. Kita ini baru tahapan minta masukan saja," katanya di Balai Kota, Kamis, 24 Juli 2014.

Laman Facebook yang dimaksud, berjudul Kabinet Alternatif Usulan Rakyat (KAUR).

Dalam laman Facebook di akun Jokowi Center, dijelaskan bahwa Jokowi-Jusuf Kalla meminta partisipasi rakyat untuk memberi masukan mengenai kabinetnya kelak. Dalam akun tersebut, terdapat 34 pos kementerian dengan masing- masing 3 alternatif calon menteri.

Jika Trimedya sebagai pihak internal partai pendukung Jokowi berani menyatakan bahwa Jokowi tak butuh masukan dari rakyat, maka pernyataan Jokowi pada Hari Kamis, 24 Juli 2014 yang dicatat media-media adalah bohong belaka.

Pernyataan Jokowi bahwa rakyat ikut mengusulkan pembantu Presiden tak lebih dari pemanis bibir. (fs)
http://www.lesprivatkasiva.com/

Baca juga :