Setelah dilantik dan diambil sumpah sebagai anggota DPR 2014-2019, Rabu, 1 Oktober 2014, kini kinerja wakil rakyat ini sudah ditunggu masyarakat.
Salah satu yang sudah siap bekerja adalah anggota dari Fraksi Partai Golkar M. Misbakhun. Ini adalah kedua kalinya Misbakhun duduk di DPR.
Pada periode 2009-2014, Misbakhun adalah anggota Fraksi PKS. Kini, inisiator Hak Angket Bank Century ini, menggunakan kendaraan Partai Golkar.
Meski demikian, Misbakhun berjanji untuk tetap vokal dan kritis terhadap kebijakan pemerintah yang tidak berpihak ke rakyat.
"Mengkritisi kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada kepentingan rakyat, adalah sebuah kewajiban hakiki bagi saya sebagai anggota DPR. Karena itu merupakan wujud dan tanggung jawab sebagai wakil rakyat yang harus menjaga amanah yang sudah diberikan oleh rakyat," kata Misbakhun, Rabu, 1 Oktober, 2014.
Misbakhun mengatakan, masuk ke DPR bukan dengan tangan kosong. Kata Misbakhun, salah satu aspirasi yang ingin ia wujudkan adalah mendorong amandemen UU di bidang perbankan, yang menurut dia sudah sangat liberal.
Menurutnya, liberalisasi sektor perbankan di Indonesia harus sudah mulai ditahan.
"Karena stabilitas ekonomi Indonesia saat ini perlu diperkuat kembali dengan perbankan yang ditopang pemilik modal lokal sehingga mampu memberikan penguatan pada pertumbuhan sektor riil yang dikendalikan oleh pengusaha nasional. Saat ini kepemilikan asing di sektor perbankan dibolehkan sampai 100 persen dan ini harus mulai dibatasi. Supaya pertumbuhan sektor keuangan Indonesia tidak hanya dinikmati oleh modal asing yg sudah sangat kuat menjadi makin kuat," jelasnya.
Terkait dengan keberadaan Koalisi Merah Putih (KMP), pria asal Pasuruan Jawa Timur ini mengatakan satu hal yang harus dilakukan adalah mengedepankan komunikasi politik yang baik.
Menurutnya, harus ada komunikasi yang efektif antara eksekutif dan legislatif, demi memecahkan persoalan bangsa sebagaimana diamanatkan oleh konstitusi.
"Tidak boleh ada kebuntuan-kebuntuan dan keengganan komunikasi politik antar lembaga negara," tutupnya. (fs)
Salah satu yang sudah siap bekerja adalah anggota dari Fraksi Partai Golkar M. Misbakhun. Ini adalah kedua kalinya Misbakhun duduk di DPR.
Pada periode 2009-2014, Misbakhun adalah anggota Fraksi PKS. Kini, inisiator Hak Angket Bank Century ini, menggunakan kendaraan Partai Golkar.
Meski demikian, Misbakhun berjanji untuk tetap vokal dan kritis terhadap kebijakan pemerintah yang tidak berpihak ke rakyat.
"Mengkritisi kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada kepentingan rakyat, adalah sebuah kewajiban hakiki bagi saya sebagai anggota DPR. Karena itu merupakan wujud dan tanggung jawab sebagai wakil rakyat yang harus menjaga amanah yang sudah diberikan oleh rakyat," kata Misbakhun, Rabu, 1 Oktober, 2014.
Misbakhun mengatakan, masuk ke DPR bukan dengan tangan kosong. Kata Misbakhun, salah satu aspirasi yang ingin ia wujudkan adalah mendorong amandemen UU di bidang perbankan, yang menurut dia sudah sangat liberal.
Menurutnya, liberalisasi sektor perbankan di Indonesia harus sudah mulai ditahan.
"Karena stabilitas ekonomi Indonesia saat ini perlu diperkuat kembali dengan perbankan yang ditopang pemilik modal lokal sehingga mampu memberikan penguatan pada pertumbuhan sektor riil yang dikendalikan oleh pengusaha nasional. Saat ini kepemilikan asing di sektor perbankan dibolehkan sampai 100 persen dan ini harus mulai dibatasi. Supaya pertumbuhan sektor keuangan Indonesia tidak hanya dinikmati oleh modal asing yg sudah sangat kuat menjadi makin kuat," jelasnya.
Terkait dengan keberadaan Koalisi Merah Putih (KMP), pria asal Pasuruan Jawa Timur ini mengatakan satu hal yang harus dilakukan adalah mengedepankan komunikasi politik yang baik.
Menurutnya, harus ada komunikasi yang efektif antara eksekutif dan legislatif, demi memecahkan persoalan bangsa sebagaimana diamanatkan oleh konstitusi.
"Tidak boleh ada kebuntuan-kebuntuan dan keengganan komunikasi politik antar lembaga negara," tutupnya. (fs)