Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri akan mengumpulkan petinggi partai teman koalisinya di rumahnya pada hari ini, 5 Oktober 2014.
Mereka akan mengadakan pembicaraan dengan Jokowi dan Jusuf Kalla, mulai pukul 13.00 WIB.
"Ketemu dengan para pimpinan partai, ketua-ketua fraksi, dengan Pak Jokowi dan Pak JK. Teman-teman pers juga diundang sekaligus makan kambing," ujar Sekretaris Jenderal PDIP Tjahjo Kumolo di Kantor DPP PDIP, Jalan Lentengagung, Jakarta Selatan, Jumat 3 Oktober 2014.
Ia enggan menyebutkan apa pokok bahasan dalam pertemuan itu nanti.
"Akan ada konfrensi pers setelah pertemuan," jelas Tjahjo.
Pada Jumat kemarin itu, Megawati Soekarnoputri juga ada di Kantor DPP PDIP. Juga Ketua DPP PDIP yang kembali terpilih sebagai Ketua Fraksi PDIP di DPR cuma putri Megawati, Puan Maharani. Megawati bungkam seribu bahasa ketika wartawan mencoba menjalin komunikasi awal untuk mengajukan sejumlah pertanyaan.
Yang kemudian memberi keterangan adalah kader PDIP yang juga putra dari politisi senior PDIP Sabam Sirait, Maruarar Sirait.
Menurut Maruarar, kehadiran Megawati di Kantor DPP PDIP untuk memberikan pembekalan dan membicarakan sikap Fraksi PDIP di DPR peridoe 2014-2019.
“Perjuangan tidak mudah ke depannya. Lihat saja seperti pemilihan Ketua DPR dan RUU Pilkada," kata ketua umum organisasi sayap PDIP, Taruna Merah-Putih.
Sementara Sekretaris Jenderal PDIP Tjahjo Kumolo mengatakan sebelum menuju DPP PDIP, dirinya juga bertemu dengan Presiden terpilih Joko Widodo untuk membahas evaluasi rapat paripurna tersebut.
Di tempat yang sama, Puan Maharani mengaku sedih karena upaya pihaknya untuk bisa bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono tak membuahkan hasil. Puan mengaku, saat itu ingin bertemu SBY secara kekeluargaan, namun tetap saja tidak diterima.
"Dari jam satu siang, saya, Jokowi, JK, dan Surya Paloh sudah ngumpul bareng buat ketemu Pak SBY. Sudah beragam cara dilakukan, menghubungi semua jalur agar bisa berkomunikasi dengan SBY. Saya juga sedih ini enggak ketemu, sudah setengah hari tidak direspons," katanya.
Puan juga tidak tahu mengapa SBY tidak berkenan bertemu dia dan yang lain. "Tanya saja sama Pak SBY, Kenapa enggak mau ketemu kita. Harusnya, sudahlah, kita pisahkan masalah politik secara kekeluargaan. Aku, Mbak Puan, mau ketemu SBY, malah tidak diterima," tuturnya.
Sementara itu, sebagai respons situasi di gedung parlemen khusus dan Tanah Air umumnya, Megawati pada 1 Oktober lalu sempat mengatakan lewat akun Twitter-nya bahwa dirinya tidak akan menahan aksi people power.
“1 Anggota DPR kebal hukum? 2. Pilkada oleh DPRD? 3. Ketua & wakil ketua DPR politisi busuk? Saya tidak akan menahan aksi #peoplepower,” tulis Mega.
Ia juga mengatakan, “Karena negara ini milik Rakyat Indonesia, bukan koalisi penggerus APBN untuk lumpur atau mereka yg ingin bubarkan ‘buah’ reformasi – KPK.” Kemudian, ia melanjutkan: “Memperkosa hak rakyat, Melemahkan KPK, Menjegal pemerintahan, Tidakkah tersisa sedikit saja nurani mereka untuk kemajuan #IndonesiaRaya?” (an/fs)
Mereka akan mengadakan pembicaraan dengan Jokowi dan Jusuf Kalla, mulai pukul 13.00 WIB.
"Ketemu dengan para pimpinan partai, ketua-ketua fraksi, dengan Pak Jokowi dan Pak JK. Teman-teman pers juga diundang sekaligus makan kambing," ujar Sekretaris Jenderal PDIP Tjahjo Kumolo di Kantor DPP PDIP, Jalan Lentengagung, Jakarta Selatan, Jumat 3 Oktober 2014.
Ia enggan menyebutkan apa pokok bahasan dalam pertemuan itu nanti.
"Akan ada konfrensi pers setelah pertemuan," jelas Tjahjo.
Pada Jumat kemarin itu, Megawati Soekarnoputri juga ada di Kantor DPP PDIP. Juga Ketua DPP PDIP yang kembali terpilih sebagai Ketua Fraksi PDIP di DPR cuma putri Megawati, Puan Maharani. Megawati bungkam seribu bahasa ketika wartawan mencoba menjalin komunikasi awal untuk mengajukan sejumlah pertanyaan.
Yang kemudian memberi keterangan adalah kader PDIP yang juga putra dari politisi senior PDIP Sabam Sirait, Maruarar Sirait.
Menurut Maruarar, kehadiran Megawati di Kantor DPP PDIP untuk memberikan pembekalan dan membicarakan sikap Fraksi PDIP di DPR peridoe 2014-2019.
“Perjuangan tidak mudah ke depannya. Lihat saja seperti pemilihan Ketua DPR dan RUU Pilkada," kata ketua umum organisasi sayap PDIP, Taruna Merah-Putih.
Sementara Sekretaris Jenderal PDIP Tjahjo Kumolo mengatakan sebelum menuju DPP PDIP, dirinya juga bertemu dengan Presiden terpilih Joko Widodo untuk membahas evaluasi rapat paripurna tersebut.
Di tempat yang sama, Puan Maharani mengaku sedih karena upaya pihaknya untuk bisa bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono tak membuahkan hasil. Puan mengaku, saat itu ingin bertemu SBY secara kekeluargaan, namun tetap saja tidak diterima.
"Dari jam satu siang, saya, Jokowi, JK, dan Surya Paloh sudah ngumpul bareng buat ketemu Pak SBY. Sudah beragam cara dilakukan, menghubungi semua jalur agar bisa berkomunikasi dengan SBY. Saya juga sedih ini enggak ketemu, sudah setengah hari tidak direspons," katanya.
Puan juga tidak tahu mengapa SBY tidak berkenan bertemu dia dan yang lain. "Tanya saja sama Pak SBY, Kenapa enggak mau ketemu kita. Harusnya, sudahlah, kita pisahkan masalah politik secara kekeluargaan. Aku, Mbak Puan, mau ketemu SBY, malah tidak diterima," tuturnya.
Sementara itu, sebagai respons situasi di gedung parlemen khusus dan Tanah Air umumnya, Megawati pada 1 Oktober lalu sempat mengatakan lewat akun Twitter-nya bahwa dirinya tidak akan menahan aksi people power.
“1 Anggota DPR kebal hukum? 2. Pilkada oleh DPRD? 3. Ketua & wakil ketua DPR politisi busuk? Saya tidak akan menahan aksi #peoplepower,” tulis Mega.
Ia juga mengatakan, “Karena negara ini milik Rakyat Indonesia, bukan koalisi penggerus APBN untuk lumpur atau mereka yg ingin bubarkan ‘buah’ reformasi – KPK.” Kemudian, ia melanjutkan: “Memperkosa hak rakyat, Melemahkan KPK, Menjegal pemerintahan, Tidakkah tersisa sedikit saja nurani mereka untuk kemajuan #IndonesiaRaya?” (an/fs)