Mantan Ketua Dewan Pertimbangan Partai NasDem Rachmawati Soekarnoputri membeberkan sejumlah masalah hukum yang masih menjerat presiden Indonesia Jokowi.
Pernyataan itu keluar sesaat setelah Rachma melakukan audiensi dengan para pemimpin DPR RI soal penemuan sejumlah kecurangan dalam Pilpres 2014 dan kasus hukum yang masih menjerat Jokowi tersebut.
"TransJakarta, Taman BMW, rekening luar negeri, Kartu Sehat Solo, dana olahraga yang katanya ditilep," ungkapnya di Gedung DPR RI, Kamis, 9 Oktober 2014.
Bahkan, putri presiden pertama Indonesia itu juga mengaku ada seorang saksi yang langsung menyampaikan tentang salah satu kasus yang menggiring keterlibatan mantan Wali Kota Solo itu.
"Ada orang yang merasa terzalimi datang ke saya waktu saya seminar di UBK mereka menyatakan ada buktinya. Saya bilang sampaikan, bikin surat pada KPK, Jaksa Agung," bebernya.
Hanya saja, tidak ada tindakan konkret dari institusi penegak hukum untuk mengusut tuntas kasus- kasus tersebut.
"Saya minta gelar perkara dua minggu lalu nggak ditanggapi. Ada apa? Katanya nggak tebang pilih, kenapa ini tidak ditindaklanjuti, ini soal martabat bangsa ke depan," tandasnya. (fs)
Pernyataan itu keluar sesaat setelah Rachma melakukan audiensi dengan para pemimpin DPR RI soal penemuan sejumlah kecurangan dalam Pilpres 2014 dan kasus hukum yang masih menjerat Jokowi tersebut.
"TransJakarta, Taman BMW, rekening luar negeri, Kartu Sehat Solo, dana olahraga yang katanya ditilep," ungkapnya di Gedung DPR RI, Kamis, 9 Oktober 2014.
Bahkan, putri presiden pertama Indonesia itu juga mengaku ada seorang saksi yang langsung menyampaikan tentang salah satu kasus yang menggiring keterlibatan mantan Wali Kota Solo itu.
"Ada orang yang merasa terzalimi datang ke saya waktu saya seminar di UBK mereka menyatakan ada buktinya. Saya bilang sampaikan, bikin surat pada KPK, Jaksa Agung," bebernya.
Hanya saja, tidak ada tindakan konkret dari institusi penegak hukum untuk mengusut tuntas kasus- kasus tersebut.
"Saya minta gelar perkara dua minggu lalu nggak ditanggapi. Ada apa? Katanya nggak tebang pilih, kenapa ini tidak ditindaklanjuti, ini soal martabat bangsa ke depan," tandasnya. (fs)