Sepuluh hari jelang pelantikan Joko Widodo (Jokowi) sebagai presiden terpilih periode 2014-2019, rumor pemboikotan pelantikan mencuat ke publik tak jelas dari mana sumbernya. Ada misi terselubung dari provokasi ini?
Rumor penggagalan pelantikan Jokowi sebagai presiden terpilih serta pemakzulan Jokowi tiba-tiba menjadi perbicangan hangat di publik.
Analis politik mengeluarkan berbagai argumentasi pembenar. Tidak sekadar itu, media massa pun memberi ruang tentang isu seputar penggagalan pelantikan dan pemakzulan Jokowi.
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan menepis rumor soal pemboikotan pelantikan Jokowi-JK pada 20 Oktober 2014 mendatang.
"Kita jaga kesejukan kesatuan kita, agar investor tidak bingung dan ekonomi bagus. Isu darimana itu, pemboikotan. Bahasanya menyeramkan rakyat," kata Zulkifli di gedung DPR, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat, 10 Oktober 2014.
Politisi PAN ini menegaskan pihaknya tidak berpikir kemungkinan terburuk dalam pelantikan Jokowi-JK pada 20 Oktober mendatang. Pihaknya percaya pada kerja TNI/Polri dalam mengamankan pelantikan presiden/wapres terpilih.
"Kita berdoa tidak terjadi apapun, saya yakin TNI/Polri dapat bekerja maksimal," harap Zulkfili.
Mantan Menteri Kehutanan ini menegaskan pihaknya kompak mendukung presiden terpilih Jokowi untuk melaksanakan program-programnya yang pro rakyat dan demi kepentingan nasional.
"Kalau base on national interest, kita kompak," tegas Zulkifli.
Sementara Ketua DPR RI Setya Novanto menginformasikan pada saat pelantikan Jokowi-JK pada 20 Oktober 2014 mendatang akan disiapkan 23.500 personil keamanan yang terdiri dari Polda Metro Jaya, Mabes Polri, serta dibantu oleh Kodam Jaya. Setya menjamin keamanan proses pelantikan Jokowi-JK.
"Nggak usah khawatir semuanya berjalan lancar, aman, dan tentram," ujar Setya, usai menggelar rapat bersama secara tertutup dengan Pimpinan MPR, Pimpinan DPD serta Polda Metro Jaya dan Kodam Jaya, Jumat, 10 Oktober 2014.
Setya juga menegaskan tidak ada laporan maupun informasi tentang pemboikotan dalam pelantikan Jokowi-JK pada 20 Okober mendatang. Ia mengutip informasi yang disampaikan Kapolda Metro Jaya tentang situasi yang konfusif.
"Informasi dari Kapolda situasi kondusif, semua berjalan dengan baik," tegas Setya.
Rumor pemboikotan terhadap Jokowi ini muncul sesaat setelah proses politik di Parlemen melalui pemilihan Pemimpin DPR dan Pemimpin MPR dikuasai politisi yang tergabung di Koalisi Merah Putih (KMP).
Tidak sekadar itu, wawancara adik kandung Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo di media Wallstreet Journal yang menurut Hashim telah terdistorsi oleh media lokal ikut mewarnai paranoia itu.
Pada akhirnya, isu pemboikotan pelantikan Jokowi memberi dampak yang tidak sederhana. Publik menjadi korban provokasi yang tak mendasar. Di sisi lain, upaya provokasi ini berdampak tidak baik hanya semata-mata kalah dalam kontestasi di Parlemen. (fs)
Rumor penggagalan pelantikan Jokowi sebagai presiden terpilih serta pemakzulan Jokowi tiba-tiba menjadi perbicangan hangat di publik.
Analis politik mengeluarkan berbagai argumentasi pembenar. Tidak sekadar itu, media massa pun memberi ruang tentang isu seputar penggagalan pelantikan dan pemakzulan Jokowi.
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan menepis rumor soal pemboikotan pelantikan Jokowi-JK pada 20 Oktober 2014 mendatang.
"Kita jaga kesejukan kesatuan kita, agar investor tidak bingung dan ekonomi bagus. Isu darimana itu, pemboikotan. Bahasanya menyeramkan rakyat," kata Zulkifli di gedung DPR, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat, 10 Oktober 2014.
Politisi PAN ini menegaskan pihaknya tidak berpikir kemungkinan terburuk dalam pelantikan Jokowi-JK pada 20 Oktober mendatang. Pihaknya percaya pada kerja TNI/Polri dalam mengamankan pelantikan presiden/wapres terpilih.
"Kita berdoa tidak terjadi apapun, saya yakin TNI/Polri dapat bekerja maksimal," harap Zulkfili.
Mantan Menteri Kehutanan ini menegaskan pihaknya kompak mendukung presiden terpilih Jokowi untuk melaksanakan program-programnya yang pro rakyat dan demi kepentingan nasional.
"Kalau base on national interest, kita kompak," tegas Zulkifli.
Sementara Ketua DPR RI Setya Novanto menginformasikan pada saat pelantikan Jokowi-JK pada 20 Oktober 2014 mendatang akan disiapkan 23.500 personil keamanan yang terdiri dari Polda Metro Jaya, Mabes Polri, serta dibantu oleh Kodam Jaya. Setya menjamin keamanan proses pelantikan Jokowi-JK.
"Nggak usah khawatir semuanya berjalan lancar, aman, dan tentram," ujar Setya, usai menggelar rapat bersama secara tertutup dengan Pimpinan MPR, Pimpinan DPD serta Polda Metro Jaya dan Kodam Jaya, Jumat, 10 Oktober 2014.
Setya juga menegaskan tidak ada laporan maupun informasi tentang pemboikotan dalam pelantikan Jokowi-JK pada 20 Okober mendatang. Ia mengutip informasi yang disampaikan Kapolda Metro Jaya tentang situasi yang konfusif.
"Informasi dari Kapolda situasi kondusif, semua berjalan dengan baik," tegas Setya.
Rumor pemboikotan terhadap Jokowi ini muncul sesaat setelah proses politik di Parlemen melalui pemilihan Pemimpin DPR dan Pemimpin MPR dikuasai politisi yang tergabung di Koalisi Merah Putih (KMP).
Tidak sekadar itu, wawancara adik kandung Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo di media Wallstreet Journal yang menurut Hashim telah terdistorsi oleh media lokal ikut mewarnai paranoia itu.
Pada akhirnya, isu pemboikotan pelantikan Jokowi memberi dampak yang tidak sederhana. Publik menjadi korban provokasi yang tak mendasar. Di sisi lain, upaya provokasi ini berdampak tidak baik hanya semata-mata kalah dalam kontestasi di Parlemen. (fs)