Sebab, kata Jokowi, presiden dipilih langsung oleh rakyat, bukan oleh parlemen. “Kalau sistem pemerintahan kita parlementer, mungkin saya takut. Nah ini sistem pemerintahan kita Presidensial,” kata Jokowi di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis 9 Oktober 2014 seperti dilansir Sindo.
Jokowi menjelaskan, seharusnya dalam sebuah negara, tidak perlu ada jegal menjegal antara pemerintah dan parlemen.
Menurut dia, pemerintahan itu bukan untuk kepentingan pribadi ataupun kekuasaan, melainkan untuk rakyat.
“Kalau mau jegal menjegal ya nanti tunggu lima tahun lagi. Semangat saat ini harusnya berpikir bagaimana membenahi negara dan menyejahterakan rakyat. Saya tidak mengerti pemikiran seperti apa kalau ada ancaman jegal begitu,” tutur mantan Wali Kota Solo ini. (pm)