Perbedaan dalam alam demokrasi adalah sesuatu yang wajar. Yang tak wajar dan malah kurang ajar adalah mensikapi perbedaan dengan memprovokasi massa dan mengatasnamakan rakyat. Dan begitulah yang dipertontonkan oleh Joko "Jokowi" Widodo. Kalau Jokowi hanya orang biasa mungkin masih wajar, tapi Jokowi adalah presiden terpilih tapi tingkahnya sudah seperti provokator.
Dulu saat Pilpres, Jokowi turut memprovokasi terkait pengepungan dan perusakan Tv One. (Baca: Jokowi: Jangan Salahkan Simpatisan Kepung Kantor TV One). Nah, sekarang saat terjadinya perbedaan dalam masalah PILKADA Jokowi juga tampil bak provokator.
Jokowi: Demokrasi Hilang, Bagaimana Rakyat Tidak Mengamuk
Presiden terpilih, Joko Widodo, tengah berjuang mengembalikan pemilihan kepala daerah secara langsung. Namun, Jokowi memastikan usahanya itu tidak terkait dengan rencana koalisi antara partai-partai pendukungnya bersama Partai Demokrat di parlemen.
"Apa hubungannya? Urusan kita dengan pilkada langsung. Kita akan berjuang untuk pilkada langsung," kata Jokowi di Balai Kota Jakarta, Jumat 3 Oktober 2014.
Jokowi menuturkan, dukungan PDIP dan partai koalisi Indonesia Hebat terhadap pilkada langsung adalah demi kepentingan rakyat. Menurutnya, mereka hanya ingin mendengar aspirasi rakyat.
"Kami harus mendengar rakyat. Keinginan rakyat apa, itu yang harus diberikan," tutur dia.
Jokowi berharap, Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang yang diteken oleh Presiden SBY dapat mengembalikan pilkada lewat DPRD menjadi ke pilkada langsung. Karena bagi dia, kedaulatan rakyat harus terus diakomodir.
"Begini, jangan sampai pas rakyat lagi senang-senangnya berdemokrasi, lagi bergembira-gembiranya berdemokrasi, tahu-tahu tidak ada hujan tidak ada angin langsung hilang. Bagaimana rakyat tidak mengamuk?" ucap dia.
(Sumber: http://politik.news.viva.co.id/news/read/544617-jokowi--demokrasi-hilang--bagaimana-rakyat-tidak-mengamuk)
Komentar provokatif seperti ini tidak layak untuk seorang pemimpin dan jauh dari sifat negarawan. Jangan lupa, yang mendukung Koalisi Merah Putih juga RAKYAT! Kalau seperti ini terus maka gejolak sosial dan ketegangan di masyarakat akan makin menjadi. Padahal yang diinginkan masyarakat adalah pembuktian janji-janji Jokowi selaku presiden terpilih untuk mensejahterakan rakyat. (ibn)