Pesta rakyat dan arak-arakan yang akan digelar pendukung dan relawan Joko Widodo-Jusuf Kalla besok tidak bermanfaat. Malah menyusahkan warga Jakarta. Karena akan menimbulkan kemacetan dan mengganggu aktivitas masyarakat yang sedang bekerja mengingat Jokowi-JK akan diarak menuju Istana.
Demikian disampaikan Sekretaris Jendral Pemuda Pertahanan Nasional (Papernas), Ahmad Fauzi Syahputra, dalam siaran persnya, Sabtu (18/10).
"Saya menilai itu hanya kegiatan sia-sia dan tidak ada manfaatnya sama sekali. Apalagi sampai menutup jalan umum yang seharusnya sebagai jalur penting untuk aktivitas warga di Jakarta," tegasnnya.
Menurutnya, pesta rakyat ini bukan untuk pertama kali dilakukan Jokowi. Saat dilantik menjadi Gubernur DKI dua tahun lalu, Jokowi juga melakukannya.
"Ini bukan pesta rakyat, melainkan pesta tim sukses yang dibuat seolah-olah pesta rakyat karena melibatkan banyak orang," ungkapnya.
Dia mengingatkan, mestinya Jokowi menyadari situasi yang dibutuhkan negara saat ini bukanlah sebuah pesta.
"Tapi yang terpenting adalah memulainya dengan membangun kepercayaan seluruh rakyat Indonesia bahwa dia adalah presiden seluruh rakyat Indonesia, bukan presiden segelinir orang saja," demikian Fauzi.
Klaim pesta pendukung Jokowi-JK sebagai syukuran rakyat sebenarnya juga klaim semata. Pasalnya, selisih kemenangan Jokowi-JK atas Prabowo-Hatta sebenarnya juga sangat kecil, 7,3 persen. Dalam Pilpres 2014 lalu, pasangan Jokowi-JK memperoleh 70.997.833 suara atau 53,15 persen sementara pasangan Prabowo-Hatta memperoleh 62.576.444 suara atau 45,85 persen. Selisih suara hanya 7,3 persen atau 8.421.389 suara. (rmol)
Dia mengingatkan, mestinya Jokowi menyadari situasi yang dibutuhkan negara saat ini bukanlah sebuah pesta.
"Tapi yang terpenting adalah memulainya dengan membangun kepercayaan seluruh rakyat Indonesia bahwa dia adalah presiden seluruh rakyat Indonesia, bukan presiden segelinir orang saja," demikian Fauzi.
Klaim pesta pendukung Jokowi-JK sebagai syukuran rakyat sebenarnya juga klaim semata. Pasalnya, selisih kemenangan Jokowi-JK atas Prabowo-Hatta sebenarnya juga sangat kecil, 7,3 persen. Dalam Pilpres 2014 lalu, pasangan Jokowi-JK memperoleh 70.997.833 suara atau 53,15 persen sementara pasangan Prabowo-Hatta memperoleh 62.576.444 suara atau 45,85 persen. Selisih suara hanya 7,3 persen atau 8.421.389 suara. (rmol)