DINAMIKA POLITIK DI DPR MPR HARUS MELAHIRKAN KEMAKMURAN



Oleh SYAMSARI, SPt, MM
(Aktivis BangKit Institut)

Persaingan antara Kubu Merah putih dan Koalisi Indonesia Hebat di gedung DPR MPR hendaknya disikapi dengan bijak karena memang gedung DPR dan MPR adalah panggung bagi para politisi. Jadi wajar jika gedung wakil rakyat itu penuh dengan dinamika politik.  Yang tidak wajar jika panasnya suhu politik di gedung DPR MPR ini dibawa ke Universitas-universitas, sekolah-sekolah, pasar-pasar,  kantor-kantor pemerintah yang menjalankan pelayanan publik atau pusat aktivitas bisnis yang seharusnya jauh dari wilayah politik praktis.

Persaingan itupun masih wajar karena masih penuh dengan etika, masih terikat dengan tata tertib dimana tata tertib memberi peluang untuk mengambil keputusan baik itu secara musyawarah mufakat ataupun melalui voting. Menjadi tidak wajar jika anggota DPR MPR yang merupakan elit masyarakat Indonesia mempertontonkan gaya premanisme di gedung itu.

Para politisi yang menghuni gedung DPR MPR umumnya matang pengalaman, matang kepribadiaan bahkan sebelumnya telah di tes kejiwaan karena menjadi syarat pencalonan anggota DPR/MPR. Karena itu ketegangan di ruang sidang jarang dibawah keluar sidang apalagi keluar gedung, di luar mereka saling tegur sapa, bersilaturahmi, bahkan ada diantara mereka yang akrab menjalin kerjasama bisnis.  Semua itu terjadi karena mereka sadar bahwa mereka hanya bersaing ide dan gagasan, mereka sedang memperjuangkan kebijakan bukan yang lain.  BUKANKAH POLITISI MEMANG SEPERTI ITU?. Karakter politisi seperti itu harus disadari oleh kalangan non politisi sehingga kita semua tidak “uring-uringan” menyaksikan persaingan politik di gedung terhormat  itu.
Para pengamat, ilmuwan, cendekiawan, akademisi, agamawan  seharusnya berperan untuk mendinginkan suasana.  Jangan sampai muncul opini bahwa dinamika politik di gedung DPR/MPR seperti  “penghancuran”.  Frame berfikir koalisi dan oposisi harus dibangun agar sikap-sikap yang terbentuk juga tidak mengarah kepada hal-hal negatif.  Bahwa yang ada adalah kelompok politisi yang pro presiden terpilih dan kelompok penyeimbang, dan memang inilah yang dibutuhkan kelak dikala Jokowi JK telah resmi menjadi presiden dan wakil presiden agar kebijakan yang diambil senantiasa menguntungkan rakyat sehingga dinamika yang berkembang di DPR harus dipandang sebagai embrio kemakmuran,  BUKANKAH PERBEDAAN  itu RAHMAT?

Mengkritisi mereka dalam batasan tertentu adalah wajar bahkan perlu agar politisi tetap sebagai seorang wakil rakyat yang semestinya tetapi  kita sebagai kalangan non politisi jangan melakukan kesalahan dengan “menghukum” politisi karena pekerjaannya yang wajar.  Pekerjaan politisi itu rapat dan rapat lagi, hearing, dengar pendapat,  bersaing ide dan gagasan yang terbaik untuk masyarakat dan bangsa. Kita semua harus  berinvestasi untuk membangun sikap saling menghargai profesi kita masing-masing, agar kita semua menjadi PRODUKTIF  pada profesi kita sendiri. 

Sejarah telah mengajari kita bahwa REVOLUSI INDUSTRI yang telah melahirkan ilmuwan dan penemu sekelas James Watt, penemu mesin uap,yang sering dianggap sebagai Bapak Revolusi Industri I, dan sederet ilmuwan dan penemu lainnya muncul setelah terjadi Revolusi Inggris. Revolusi Inggris adalah sebuah revolusi politik, pertikaian sengit antar berbagai pihak yang berebut kekuasaan dan mencoba membangun institusi politik dan ekonomi yang sejalan dengan aspirasi masing-masing. Pertikaian itu tejadi sepanjang abad 16 dan 17 dan mencapai titik klimaksnya dengan meletupnya perang saudara inggris antara 1642-1651 dan pemberontakan Glorious revolution tahun 1688. Pemberontakan itu berhasil melucuti sebagian kekuasaan raja dan pemegang kendali pemerintahan serta memberi wewenang kepada Parlemen Inggris untuk menentukan struktur institusi ekonomi. Revolusi politik itu berdampak pada bangkitnya  perekonomian Inggris karena revolusi politik telah melahirkan seperangkat institusi politik ekonomi yang berbeda dari pemerintahan sebelumnya. Dengan dinamika seperti ini, Inggris pada abad 17 sukses menciptakan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan yang tidak hanya untuk kemakmuran inggris bahkan untuk dunia.

Sengaja kami tuliskan sejarah ringkas Revolusi politik Inggris yang melahirkan revolusi industri, meskipun tidak persis sama dan tentunya kita tidak ingin melewati proses pertikaian yang sama tetapi kita berharap bahwa dinamika politik di negeri ini harus membawa Indonesia menjadi semakin produktif, semakin berdaya, semakin sejahtera dan SEMAKIN MAKMUR sehingga menghadirkan Indonesia menjadi “Macan Asia” bahkan menjadi “Macan Dunia” bukan hanya sekedar mimpi tetapi akan menjadi kenyataan, amin. []

http://www.lesprivatkasiva.com/

Baca juga :