Berdukalah!



Perubahan makna dari kosa kata yang terjadi di era Jokowi:

1. Kerja = pesta pora, arak-arakan.
2. Syukuran = begadang, musik rock metal, dangdutan.
3. Indonesia Hebat = Indonesia yang sukarela mengobral asset negara ke Asing dan Aseng.
4. Tipikor = Penindakan atas korupsi yang dilakukan lawan politik.
5. Berwibawa = Sosok presiden yang dikontrol oleh Emak-emak jumawa.
6. Anarkisme = Demonstrasi yang dilakukan FPI karena menolak keangkuhan pejabat.
7. Santun = Demo-demo anarkis dengan vandalisme, ancaman kekerasan, dan pengusiran WNI dari rumah dan tanah miliknya sendiri.
8. Negarawan = Sosok tokoh politik yang tunduk dan patuh pada kepentingan Emak-emak Jumawa.
9. A-Nasionalis = Perilaku tokoh politik yang enggan mendukung praktik kecurangan Pilpres dan demokrasi uang.
10. Ibu Negara = Perilaku EMak-emak jumawa yang enggan menghadiri acara-acara resmi kenegaraan karena dendam kesumat atas kekalahan di 2 x Pilpres.
11. Industri Kreatif = Pengadaan mobil ESEMKA yang tidak jadi, bus rongsokan untuk Tranjakarta.
12. Swasembada = Penyerahterimaan bandara-bandara, pelabuhan-pelabuhan, dan kebutuhan pokok kepada Asing dan Aseng.
13. Hari Santri = Individu muslim yang tak ragu mengatakan, "Ayat konstitusi di atas ayat Ilahi"
14. Stabilitas Politik = Ketika parpol bergambar Ka'bah diobok-obok, karena ambisi politik untuk meraih jabatan.
15. Norma = Dusta-dusta yang diganti kebohongan demi meninabobokan rakyat yang terus dihipnotis obat pelupa.

(Nandang Burhanudin)

http://www.lesprivatkasiva.com/

Baca juga :