Oleh Wawan Priyo Harmono
Kepala Baitul Quran Jogja
Generasi muda kita setiap hari dicecoki dengan sajian berita kejahatan/criminal/korupsi oleh media cetak/ elektronik, sehingga “galau” bahkan linglung tak tahu arah kemana menuju.
Kita ketahui bersama, remaja memiliki karakteristik unik, disamping pertumbuhan jasmani yang semakin dewasa, para remaja cenderung mulai ingin menunjukkan diri, lebih percaya teman sebaya (peer group), serba ingin tahu dan ingin mencoba, serta mencari jati diri. Pada masa seperti ini pendampingan dari orang dewasa sangatlah perlu. Utamanya bimbingan mental dan moral. Naga-naganya tentu kembali kepada bimbingan Agama, dalam Islam disebut dakwah.
Dakwah Islam sejatinya menampakkan kemajuan dewasa ini, hal ini nampak dari pertumbuhan bangunan masjid yang disajikan oleh BPS dalam DIY Dalam Angka 2013. Data tersebut menunjukkan jumlah 7.033 (tujuh ribu tiga puluh tiga), sedangkan jumlah musholla 6.902 (enam ribu Sembilan ratus dua) buah. Dengan jumlah khotib 9.915 (Sembilan ribu Sembilan ratus lima belas). Sedangkan Jumlah kyai 453 (empat ratus lima puluh tiga). Tentu sebagai umat Islam kita turut berbangga atas capaian itu.
Salahsatu catatan kritis yang ingin kita kemukakan ialah berkenaan dengan kemakmuran masjid yang banyak tersebut. Sepengetahuan kami, masih banyak masjid-masjid yang belum makmur. Baik dari segi kualitas maupun kualitasnya. Menurut kami, dan ini ijtihadi—bisa benar dan mungkin salah—salahsatunya karena tersendatnya kaderisasi pemakmur masjid, khususnya di kalangan remaja.
Sebagaimana catatan kami, Bila kita menengok data statistik, maka akan kita dapati data sebagai berikut, Jumlah penduduk DIY 3.629.762 jiwa, dengan 3.349.561 diantaranya adalah MUSLIM (92,3%), jumlah siswa SMU Negeri mencapai 33.485, SMU swasta 16.029, jumlah siswa SMK (negeri+swasta) 78.712. %) (Yogyakarta dalam Angka 2013, BPS DIY).
Sedangkan, hasil check up Tilawah di SMK/SMU sederajat menghasil kesimpulan sementara hanya 3 dari 32 (atau 9,4%) siswa SMK/SMA yang bisa/lancar membaca Al-Qur’an. Jika ditotal siswa SMU/SMK se-DIY adalah 128.226 jiwa, jika rasio umat Islam 92,3% diasumsikan terjadi juga pada pelajar SMU/SMK maka ada 118.382 pelajar muslim.
Jika survey Check Up Tilawah BQJ digeneralisir maka berarti yang belum bisa/lancar membaca Al-Qur’an diantara pelajar muslim SMU/SMK ada : 107.254 jiwa.
Pada Ramadhan 1435 H, yang lalu Baitul Qur’an Jogja, difasilitasi untuk melaksanakan check up tilawah dan pelatihan tahsin terhadap 60 pengurus Rohis SMA/SMK se- DIY, dan hasilnya terdapat 1,6 % pengurus Rohis tidak hafal huruf hijaiyah, dan 16,7 % pengurus Rohis belum bisa/terbata-bata dalam membaca Al-Qur’an. Subhanallah….
FUN TAHSIN
Sajian Angka di atas yang membuat kita mengelus dada, akan kondisi generasi penerus kita. Tentu sudah banyak yang dilakukan kader-kader dakwah yang peduli dan bergiat pada penyiapan generasi Rabbani di masa yang akan datang.
Tetapi menarik dalam amatan sederhana pada awam muslimin, kita cermati pola pengasuhan dari para orangtua di DIY, mungkin juga terjadi di daerah lain. Anak-anak dari nol tahun sampai kelas 5 SD didorong untuk pembekalan ruhani dengan belajar alquran, melalui TPA/TPQ (taman pendidikan AL quran), ketika masuk kelas 6 hingga kelas 3 SLTA anak-anak didorong belajar serius untuk prestasi dunia dengan diikut sertakan dengan bimbingan belajar, baik privat maupun lembaga. Dengan demikian, selama lebih kurang 7 tahun, remaja kita diporsir untuk belajar berprestasi di dunia.
Berangkat dari keprihatinan tersebut, sejak 2010, kami terus mengajak berbagai pihak untuk peduli dan turut bergiat dalam pembinaan remaja muslim. Dengan ikon funtahsin: ngaji itu asyik, kami kenalkan kembali fitrah belajar alquran (dan Islam) itu mudah.
Sebuah model pembelajaran alquran menyenangkan, menggunakan irama lagu pembantu untuk menghafal pelajaran, senam harakat, bertahap, dan terus dikaji kesinambungan metodologinya.
Kami kenalkan hal paling mendasar yakni belajar membaca alquran dan tahsin, kami mencoba berkontribusi. Kami ajak remaja kembali mengenal alquran dalam bahasa mereka dari sekolah ke sekolah, dari halaqah quran ke halaqah quran, dan kini serta seterusnya dari masjid ke masjid.
Harapan itu semakin meninggi, ketika dukungan bagi dakwah quran itu kini semakin nyata. Funtahsin telah berkesempatan hadir di masyarakat tidak hanya off air, tapi juga on air di televisi dan radio. Dengan segala keinsyafan bahwa segala langkah kami atas kehendak dan petunjuk Allah swt, kami mohon maaf atas segala khilaf yang berserak, dan berharap ampunan sang Maha Penerima Taubat. Semoga.
___
Baitul Qur'an Jogja
Bedingin Sumberadi Mlati Sleman DIY
0274-7022224, 081572101134
baitulquran_jogja@yahoo.co.id
www.funtahsin.com
Donasi:
Bank Syari'ah Mandiri No 1670018440 an Wawan Priyo Harmono