Zatapi Gate, Siap Hantui Pemerintahan Jokowi

Pemilihan Ari Soemarno sebagai Ketua Pokja Energi di rumah transisi membuat banyak orang mengerutkan kening.

Jokowi, mengaku ingin memberantas mafia migas, namun keputusannya meletakkan Ari Soemarno sebagai ketua pokja energi di tim transisi membuat rakyat harus siap mengantisipasi kemungkinan terburuk.

Inilah sedikit kisah perjalanan Ari Soemarno, The Invisible Hand dalam Zatapi Gate.

Kasus ini berawal saat Ari Sumarno menjabat Dirut pertamina 2006 – 2009. Ari mempelopori impor minyak Zatapi dari Malaysia melalui Gold Minor International Ltd sebesar 600 ribu barel pada akhir tahun 2007 yang diklaim menghemat anggaran negara sebesar US$ 3 Juta.

Kasus yang kemudian terkenal dengan Zatapi Gate ini sebenarnya adalah pengoplosan minyak  dari Sudan dan Australia.  Minyak jenis ini belum di kenal dipasar dunia.

BPK atas permintaan pansus bbm DPR RI dalam audit investigatifnya menyebutkan potensi kerugian Negara dalam kasus impor minyak Zatapi ini sebesar Rp 427 Milyar.

Dalam kasus ini 4 orang jajaran Pertamina telah ditetapkan sebagai tersangka yaitu Khrisna Damayanto(Vice Presedent Redana), Burhanudin(Ketua tim lelang), Sofrinaldy(Manajer perencanaan direktorat pengolahan), Heri purwoko (staf rencana operasi direktorat pengolahan)

Ari Soemarno sebagai otak dari skandal Zatapi gate ini tetap tidak tersentuh hukum, hingga hari ini.

Bila Jokowi terus membiarkan Ari berada dalam lingkar terdekatnya, tak mustahil, sebuah kasus serupa Zatapi Gate akan menghantui Indonesia lagi. (fs)


Baca juga :