Ketua DPP Partai Demokrat Didik Mukrianto mengatakan, jangan terlalu mudah menyimpulkan bahwa PD mendukung Pilkada Langsung, hanya karena pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Youtube.
"Kami mendukung tidak serta merta mendukung langsung, kita mendukung secara langsung tapi dengan syarat-syarat," ujar
Dia menjelaskan sikap yang diambil oleh Demokrat ini sesuai dengan sikap dari Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Namun SBY juga memberikan alasan terkait dukungan dalam proses pemilihan kepala daerah secara langsung.
"Pak SBY di Youtubenya arah beliau kita tetap mempertahankan secara langsung dengan modifikasi-modifikasi. Pilkada langsung bukan berarti tidak ada mudaratnya, banyak juga mudaratnya," katanya.
Didik menambahkan sikap mendukung pilkada secara langsung ini tidak bisa diartikan bahwa keputusan Demokrat dalam voting RUU Pilkada akan berseberangan dengan Koalisi Merah Putih. Sebab Demokrat masih menunggu arahan SBY agar seluruh kader di DPR bisa menyikapinya dengan baik saat paripurna nanti.
"Sejauh ini kita tetap akan mengikuti arah dan kebijakan dari ketua umum (SBY)," tutupnya. (fs)
"Kami mendukung tidak serta merta mendukung langsung, kita mendukung secara langsung tapi dengan syarat-syarat," ujar
Dia menjelaskan sikap yang diambil oleh Demokrat ini sesuai dengan sikap dari Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Namun SBY juga memberikan alasan terkait dukungan dalam proses pemilihan kepala daerah secara langsung.
"Pak SBY di Youtubenya arah beliau kita tetap mempertahankan secara langsung dengan modifikasi-modifikasi. Pilkada langsung bukan berarti tidak ada mudaratnya, banyak juga mudaratnya," katanya.
Didik menambahkan sikap mendukung pilkada secara langsung ini tidak bisa diartikan bahwa keputusan Demokrat dalam voting RUU Pilkada akan berseberangan dengan Koalisi Merah Putih. Sebab Demokrat masih menunggu arahan SBY agar seluruh kader di DPR bisa menyikapinya dengan baik saat paripurna nanti.
"Sejauh ini kita tetap akan mengikuti arah dan kebijakan dari ketua umum (SBY)," tutupnya. (fs)