Politisi Partai Demokrat itu menyebut bahwa Ahok biasa Basuki Tjahaja Purnama disapa asal bunyi (asbun), dalam mengeluarkan komentar terkait larangan pembangunan venue baru oleh Dewan Olimpiade Asia (OCA).
Lebih lanjut Roy mengatakan larangan pembangunan venue baru sudah pernah dibahas oleh OCA, melalui ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Rita Subowo, dalam Rakor Kesra pada 11 September lalu.
Dalam Rakor Kesra tersebut dihadiri juga oleh Deputi DKI Sylviana Murni bersama Gubernur Sumatera Selatan Alex Nurdin, Kadispora Jawa Barat beserta sejumlah pejabat lain dari berbagai lembaga.
"Saya lama-lama kasihan dengan Ahok, ngomongnya ngaco dan asbun," kata Roy seperti dilansir Sindonews, Selasa (23/9).
Roy menambahkan sudah saatnya Wagub DKI merevisi kembali pola komunikasi internalnya dalam menerima laporan bawahannya.
"Mungkin sudah saatnya Wagub DKI merevisi kembali pola komunikasi internalnya dalam menerima laporan bawahannya, sama seperti saat kasus rencana pengalih fungsian Stadion Lebak Bulus muncul di media pada tanggal 5 dan 7 Juni 2014 di mana Wagub DKI (saat itu PLT Gubernur) mengatakan bahwa sertifikat tanah BMW sudah diserahkan ke Kemenpora. Faktanya Pemprov DKI baru memyerahkannya pada tanggal 9 Juni 2014 dan yang bersangkutan pun kemudian memgakui keteledoran seorang bawahannya. Sayang, seorang Wagub DKI yang banyak memperoleh simpati publik, faktanya kadang buruk komunikasi internalnya."
"Sekali lagi Ahok memang Asbun dan Esuk Dele Sore Tempe alias kemarin-kemarin bicara soal Taman BMW tetapi kalau memang konsisten tidak terus berubah ke renovasi GBK," pungkas mantan Komisi I DPR. (pm)