[Resensi Buku] Membina Angkatan Mujahid


Judul Buku  : Fi Afaqi At-Ta’alim; Membina Angkatan Mujahid
Penulis     : Sa’id Hawwa
Penerbit    : Era Adicitra Intermedia, Solo
Ukuran buku : 14. 5 x 21 (392 halaman; hard cover)
Cetakan     : pertama(edisi lux) September 2014
ISBN        : 978-602-1680-09-4
Harga       : Rp55.000

Mengembalikan Ruh Ajaran Islam dan Izzah Pemeluknya

Al-Islamu Ya’lu wa La Yu’la ‘Alaih; Islam itu tinggi dan tidak ada yang melebihi ketinggiannya. Setiap muslim tentu meyakini hal ini karena merupakan salah satu sabda Rasulullah. Tapi pertanyaannya, mengapa di masa sekarang kondisi umat Islam tertinggal oleh umat-umat yang lain? Apakah hadits di atas sudah tidak berlaku lagi? Ataukah ajaran Islam sudah tidak relevan lagi dengan perkembangan zaman? Jawabannya, slogan di atas masih tetap berlaku dan benar adanya. Demikian juga ajaran Islam masih tetap relevan dengan perkembangan zaman. Kalaupun kondisi umat Islam saat ini kurang menggembirakan, letak permasalahannya adalah pada diri umat Islam itu sendiri, bukan pada Islamnya. Di satu sisi kemaksiatan dan penyimpangan telah menggerogoti kewibawaan umat, di sisi lain sebagian umat yang ingin bangkit seringkali gagal dalam memahami ruh ajaran Islam.

Dua hal penting inilah yang mendasari kegelisahan Imam Asy-Syahid Hasan Al-Banna hingga pada tahun 1928 mencoba memberikan jawaban bagi dua permasalahan tersebut dengan mendeklarasikan berdirinya Gerakan Ikhwanul Muslimin di Mesir. Melalui karya tulis maupun sepak terjangnya di lapangan dakwah, Hasan Al-Banna berusaha memompa semangat kebangkitan umat sekaligus menampilkan contoh sebuah gerakan dakwah yang—di samping benar dan lurus—juga produktif dan efisien. Dan hasilnya sungguh sangat brilian. Melalui metode tarbiyah yang digulirkannya, Islam menjadi demikian mudah dipahami dan ayat-ayat Al-Quran terasa demikian hidup di hadapan pembacanya. Semua ini tidak lain karena Hasan Al-Banna mencoba mengembalikan pola pemahaman ajaran Islam pada apa yang pernah dicontohkan oleh Rasulullah saw., disesuaikan dengan taraf pemahaman umat Islam di masa ini serta berbagai permasalahan yang melingkupi mereka.

Menyelami Samudra Risalah Ta’alim

Peta jalan perbaikan yang ditawarkan oleh Imam Hasan Al-Banna ini tertulis rapi dalam Risalah Ta’alim; suatu risalah yang—meskipun ringkas—memiliki muatan pesan dan nilai yang demikian filosofis, integral, dan mendalam. Yang jika pesan-pesan itu ditanamkan di dada kaum muslimin, niscaya akan membuahkan suatu produk kepribadian yang islami dalam pengertian sesungguhnya. Sosok kepribadian yang khusyuk dalam beribadah, dinamis dan tulus dalam beraktifitas dakwah, dan senantiasa gelisah menyaksikan kemungkaran di sekitarnya. Suatu sosok kepribadian yang—sekali lagi—benar-benar dibutuhkan oleh umat di masa kini.

Dari sinilah Sa’id Hawwa merasa perlu untuk menyusun syarah atau penjelasannya, di mana dengan penjelasan ini generasi penerus dakwah diharapkan tertuntun dan terbimbing untuk mendalami pesan-pesan Imam Asy-Syahid agar lebih mudah pula menyebarkannya kepada orang lain dan mengaktualisasikannya di tengah kehidupan bermasyarakat.

Buku Fi Afaqi At-Ta’alim ini merupakan buku wajib untuk membina angkatan mujahid. Sebuah buku yang harus dimiliki oleh angkatan muda demi memantapkan kakinya menapaki jalan dakwah yang panjang dan berliku.


Baca juga :