Kejahatan kemanusiaan yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina adalah tindakan yang sengaja dilakukan untuk menutupi apa yang sesungguhnya sedang Israel lakukan terhadap tanah Palestina yakni Penghancuran Masjid Al-Aqsa yang mana masjid ini adalah nama sebuah kawasan untuk keseluruhan tempat yang dikelilingi pagar di dalam kota Al-Quds yang mana disekelilingnya terdapat beberapa pintu masuk.
Keberadaan Masjid Al-Aqsa dalam kondisi yang sangat memperihatinkan saat ini dikarenakan penguasaan sepenuhnya ada ditangan Israel. Untuk dapat beribadah di Masjid Al-Aqsa bukanlah perkara mudah bagi rakyat Palestina dimana mereka harus melewati beberapa tahapan pemeriksaan belum lagi ada kebijakan yang menyatakan yang boleh melaksanakan Ibadah hanyalah orang-orang tua yang sudah tua renta.
Banyak rakyat Palestina yang membangun trowongan-trowongan bawah tanah untuk mencapai ke Mesir sebagai jalan untuk mendapatkan bahan kebutuhan pokok masyarakat gaza akibat dari blokade yang dilakukan Israel dan sekutunya dalam memenjarakan rakyat Palestina, sejatinya gaza adalah penjara terbesar di dunia dan merupakan bukti perampasan kemerdekaan rakyat Palestina; hal yang serupa juga dilakukan oleh Israel yang membangun banyak trowongan-trowongan di bawah Masjid Al-Aqsa dengan harapan penghancuran Masjid dari bawah tanah kata DR. Saiful Bahri selaku Ketua Asia Pacific Community for Palestine (ASPAC) dalam kunjungannya ke kantor Pusat Advokasi Hukum dan Hak Asasi Manusia (PAHAM) Indonesia, Senin (22/9/2014).
DR. Saiful Bahri menegaskan bahwa kejahatan kemanusiaan yang dilakukan di jalur gaza oleh Israel adalah salah satu strategi pengalihan isu yang sesunggunya sedang mereka lakukan terhadap Masjid Al-Aqsa; untuk memalingkan misi pengancuran Masjid Al-Aqsa maka masyarakat gaza menjadi korban. Sejarah kelam keberadan bangsa Israel adalah runutan sejarah yang tidak dapat dilupakan oleh seluruh umat manusia; hal inipulalah yang mendasari kejahatan kemanusiaan yang mereka lakukan terhadap bangsa Palestina; dimana dalam kesempatan ini beliau menyampaikan untuk dapat memahami tentang Masjid Al-Aqsa maka beliau dan teman-teman ASPAC for Palestine membuat Ensiklopedia Mini Masjid Al-Aqsa sebagai bahan pengetahuan masyarakat tentang Masjid tersebut tegas DR. Saiful Bahri dalam diskusi.
Sylviani Abdul Hamid, Sekjen PAHAM Indonesia dalam diskusi mengutip pernyataan Presiden Soekarno yang pernah menyatakan "...dan untuk Israel, selama kemerdekaan bangsa Palestina belum diserahkan kepada orang-orang Palestina, maka selama itulah bangsa Indonesia berdiri menantang penjajahan Israel". Seharusnya konsistensi Pemerintah Indonesia dalam mendorong kemerdekaan Palestina adalah hal yang sejalan dengan Konstitusi bangsa ini karena di dalam pembukaan UUD 1945 Bangsa Indonesia menegaskan sebagai bangsa yang menentang segala bentuk penjajahan di muka bumi ini; oleh karenanya peran strategis Indonesia sebagai Negara yang memiliki penduduk muslim terbesar sedunia menjadi poros pergerakan kemerdekaan Palestina adalah sesuai dengan amanah konstitusi namun apabila tidak dilaksanakan maka ini sama saja melanggar konstitusi tegas Sylvi. (NN).