"Imbauan ini untuk menghindari hal ini berdampak negatif pada peserta didik," kata Ketua PP Lembaga Pendidikan Ma'arif Nahdlatul Ulama, KH. Z. Arifin Junaidi, (Sabtu, 20/9) ke beberapa awak media.
Pernyataan Arifin ini terkait dengan Buku Ajar (SKI) Kelas VII Madrasah Tsanawiyah yang dinilai menghina keyakinan orang NU. Dalam buku tersebut, khususnya di halaman 13-14 tentang "Perbedaan Antara Kondisi Kepercayaan Masyarakat Makkah sebelum Islam dengan Masyarakat Sekarang"
Di antara persamaan itu adalah masih ada yang menyembah berhala, mempercayai benda-benda, dan selalu meminta kepada benda-benda; mereka tidak bodoh secara keilmuwan; mendatangi para dukun. Sementara perbedaannya itu adalah berhala dilakukan oleh agama selain Islam yaitu Hindu dan Budha; berhala sekarang adalah kuburan para Wali; dan istilah dukun berubah menjadi paranormal atau guru spiritual.
"Hal semacan ini seharusnya tidak terjadi di tengah-tengah gencarnya upaya kita mebendung paham-paham keagamaan garis keras, intoleran dan tidak mencerminkan Islam rahmatan lil alamin," demikian Arifin.(pm)