Menggugat Kesederhanaan Jokowi

Pemberian fasilitas mobil mewah merek Mercedes Benz untuk para menteri di kabinet Jokowi - JK  dinilai sangat bertentangan dengan jargon kesederhanaan yang diusung dan dicitrakan Jokowi selama ini.

Adakah jargon itu hanya omong kosong belaka tanpa bukti? Atau pencitraan itu hanya topeng penutup buruknya perilaku Jokowi?

Semestinya rakyat sudah semakin pandai membaca perilaku Jokowi.

Benarkah Jokowi sederhana dan mementingkan rakyat?

Apakah pemberian fasilitas mobil bermerek Mercedes Benz untuk para menteri di kabinetnya termasuk kesederhanaan Jokowi?

Apakah Mercedes Benz adalah tunggangan sehari-hari rakyat Indonesia, sehingga jargon merakyat tepat digunakan oleh Jokowi?

Jawabnya tentu tidak..

"Komitmen pemerintahan Jokowi-JK dalam penghematan anggaran dimulai dari kebijakan-kebijakan yang akan diambil," demikian ujar Wasekjen Partai Golkar, Tantowi Yahya di Jakarta, Rabu, 10 September 2014

Menurut Tantowi, salah satu penghematan yang dimaksud jelas terkait dengan fasilitas bagi anggota kabinet yang akan menopang pemerintahannya.

"Contoh yang paling baik adalah contoh yang diberikan oleh para pemimpin. Kalau pemimpin menunjukkan sikap hemat, Insya Allah rakyat akan mengikutinya," tukasnya.

Namun, pemberian fasilitas mobil mewah asal Jerman itu menunjukkan sebuah pemborosan. Lantaran Mobil Mercedez Benz tersebut dikenal boros BBM.

"Pembelian mobil mewah yang boros BBM tentu berlawanan dengan tekad pak Jokowi untuk menghemat anggaran di seluruh bidang", demikian ujar Tantowi.

Bila benar, kesepakatan bernilai nyaris 100 milyar dengan pihak Mercedes Benz tentu akan melukai rakyat dan menghapus jargon sederhana yang selama ini melekat pada diri Jokowi. (fs)


Baca juga :