Koalisi Solid Gulung Koalisi Kocar Kacir

Koalisi Merah Putih di parlemen semakin percaya diri mampu ungguli Koalisi kurus besutan Jokowi-JK yang semakin kocar kacir. Beberapa agenda politik DPR periode 2004-2009 ini diyakini bakal dimenangkan Koalisi Merah Putih.

Coba tengok, di penghujung periode jabatan ini sejumlah momentum politik bakal muncul. Sejumlah Rancangan Undang-Undang (RUU) strategis akan memasuki tahap pengesahan di sidang paripurna DPR RI seperti RUU Pemilihan Kepala Daerah, Draft Tata Tertib DPR RI, RUU Advokat serta pemilihan anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Menghadapi agenda-agenda tersebut, Koalisi Merah Putih kian intensif melakukan konsolidasi. Seperti yang dilakukan Jumat, 12 September 2014 siang, perwakilan fraksi yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih menggelar rapat tertutup.

Mereka di antaranya, Setya Novanto (Fraksi Partai Golkar), Max Sopacua (Fraksi Partai Demokrat), Ahmad Yani (Fraksi PPP), Hidayat Nurwahid (Fraksi PKS), Totok Daryanto (Fraksi PAN) dan Sekjen DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani.
Usai rapat internal dengan Koalisi Merah Putih, anggota fraksi PAN Totok Daryanto mengatakan pihaknya optimistis koalisi merah putih tetap solid hingga sidang paripurna DPR mendatang yang mengagendakan pengesahan sejumlah RUU.

"Solid. Indikatornya dalam pembahasan RUU Pilkada dan Tatib DPR RI kita makin solid," ujar Totok di Gedung DPR, Jakarta, Jumat, 12 September 2014.

Kendati demikian, Totok mengatakan hingga saat ini Koalisi Merah Putih belum membicarakan orang per orang dalam penentuan pimpinan DPR/MPR maupun pimpinan Alat Kelengkapan DPR (AKD).

"Sampai sekarang belum. Masih membahas tahap aturan main, belum orang per orang," kata Totok.

Seperti diketahui, sejumlah RUU yang bakal disahkan DPR memancing perbedaan tajam antara sikap politik fraksi yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih dengan fraksi yang tergabung di Koalisi Jokowi-JK.

Selain soal RUU Pilkada, Parlemen dijadwalkan pada 15 September 2014 mendatang juga akan memilih anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Sejumlah nama potensial terpilih menjadi anggota BPK seperti Rizal Djalil yang juga mantan politisi PAN, Harry Azhar Aziz (Fraksi Partai Golkar), Rama Pratama (politisi PKS), Sadar Subagyo (Fraksi Partai Gerindra) serta Achsanul Qosasi (Fraksi Partai Demokrat). Nama-nama tersebut merepresentasikan kader fraksi di Koalisi Merah Putih.

Sementara itu, koalisi Jokowi yang nampak kewalahan menghadapi ketangguhan benteng Koalisi Merah Putih, berusaha menciptakan opini-opini negatif di ruang publik.

Opini negatif itu tak lebih untuk menutupi pertikaian antar elite dan perebutan 'kue' di pemerintahan mendatang. (fs)


Baca juga :