Isi postingan di Facebook dan Blackberry Messenger (BBM) itu juga mengajak warga untuk mengadopsi anak-anak korban konflik tersebut.
Bahkan ada warga yang sudah menunggu di pelabuhan sejak Sabtu 20 September 2014 malam. Mereka rela bermalam di pelabuhan, tidak ingin kehilangan kesempatan untuk bisa mengadopsi anak-anak tersebut.
Padahal, menurut informasi yang beredar, kapal baru akan menepi di Gorontalo pada Minggu 21 September 2014 sekira pukul 16.00 Wita. Pelabuhan yang biasanya sepi pun mendadak dipenuhi ratusan warga.
Ramma Kadir, seorang warga, mengaku siap mengadopsi anak-anak tersebut. Dia pun menyanggupi memenuhi apa pun persyaratan administrasinya.
Sementara itu, Syah Bandar Pelabuhan Pelabuhan Laut Gorontalo, Kasma Abas, mengaku sudah berusaha memberitahu warga bahwa isu tersebut tidak benar karena tidak ada jadwal kapal penumpang yang tiba pada Minggu. Namun, warga terlanjur termakan isu dan enggan beranjak dari pelabuhan.
Banyaknya warga di pelabuhan membuat aktivitas bongkar muat barang terganggu. Jalan di depan pelabuhan macet karena banyak warga yang memarkir kendaraan mereka di sana.
Hingga Minggu pukul 18.00 Wita, seperti dilansir Okezone, kapal penumpang yang kabarnya mengangkut anak-anak pengungsi Palestina tak kunjung tiba. Sebagian warga akhirnya memilih pulang, namun sebagian lainnya masih menunggu di pelabuhan hingga tengah malam. Tidak jelas siapa yang pertama kali membuat dan menyebar isu tersebut. (pm)