Kabinet Transaksi Jokowi

Peneliti senior dari Indonesia Public Institute (IPI) Karyono Wibowo,  mengaku melihat adanya itikad tak baik dalam proses penyusunan kabinet pemerintahan Jokowi-JK.

Pasalnya dalam proses penyusunan kabinet, Jokowi tidak melibatkan partisipasi publik secara terbuka. Padahal dalam beberapa kesempatan Jokowi kerap menyampaikan keinginannya mengembalikan jati diri bangsa Indonesia dalam pemerintahan. Yakni dengan kembali melaksanakan ajaran Trisakti apabila terpilih menjadi Presiden RI.

"Faktanya, praktek kebijakan itu justru banyak bertentangan dengan roh Trisakti. Saya kira aspirasi rakyat diserap oleh Jokowi sehingga beberapa kali dia mengatakan, kita harus kembali ke jati diri dan ingin melaksanakan ajaran Trisakti apabila ia terpilih," imbuh Karyono

Semangat Trisakti yang dimaksud adalah ajaran Bung Karno yang memuat hal-hal berikut :

Pertama, Berdaulat dalam politik

Bung Karno menegaskan ledaulatan politik bangsa Indonesia sudah mutlak untuk diwujudkan dengan menolak segala bentuk intervensi bangsa lain. Bung Karno menyatakan, "Nation building dan character building harus diteruskan sehebat-hebatnya demi menunjang kedaulatan politik kita."

Kedua, Berdikari dalam Ekonomi

Bung Karno mengingatkan kita betapa bangsa Indonesia ini adalah bangsa yang kaya dengan Sumber Daya Alam (SDA) baik di daratan maupun di laut. Akan tetapi kekayaan SDA ini belum membangkitkan ekonomi nasional dikarenakan tingkat ketergantungan terhadap pranata ekonomi asing sangat tinggi.

Dengan melihat fakta ini maka Bung Karno mengemukakan bahwa penting sekali bangsa Indonesia untuk berdiri di atas kaki sendiri dalam mengatur perekonomian demi kesejahteraan rakyat.

Ketergantungan yang tinggi terhadap ekonomi bangsa lain menurut Bung Karno tidak akan menjamin kesejahteraan rakyat justru sebaliknya berpotensi menimbulkan resesi ekonomi nasional yang berkepanjangan.

Ketiga, berkepribadian dalam kebudayaan

Aspek budaya bagi Bung Karno sama pentingnya dengan aspek lainnya. Bangsa Indonesia harus menghormati budaya warisan nenek moyang dan menghargai nilai-nilai luhur kebudayaan di masyarakat.

Karakter dan kepribadiaan budaya Nusantara haruslah di jaga dan dilestarikan. Misalnya budaya gotong royong yang melambangkan kolektifitas sebuah komunitas yang guyub dan berbagai karya budaya yang mewarnai dunia seni.

Namun apa lacur, Jokowi justru memilih untuk membangun Kabinet Transaksi, bukan Kabinet Trisakti. Balas budi kepada asing dan para cukong yang mendanainya jauh lebih penting. (fs)


Baca juga :