Bahkan saat bertemu dengan Presiden SBY, Jokowi ngotot agar kenaikkan harga BBM mulai dilaukan pemerintahan sekarang.
"Memang secara khusus, saya meminta kepada presiden SBY untuk menekan defisit APBN dengan menaikkan harga BBM," ujar Jokowi usai bertemu SBY beberapa hari lalu, (28/8). Jokowi mengungkapkan, ia tetap ngotot menaikkan harga BBM pasalnya nota keuangan RAPBN 2015 yang diajukan pemerintahan SBY sangat tidak menunjang untuk menanggung beban subsidi.
Ide buntu satu-satunya itu mendapat sindiran dari Waseken Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Fahri Hamzah.
"Kenapa mencari ruang fiskal dengan merampas subsidi rakyat? Mana revolusi mu kawan?" kicau Fahri di twitter (31/8).
"Andai aku Jokowi . Aku akan dukung APBN pak SBY. Hadiah bagi rakyat yang baru ikut pesta demokrasi," lanjut Fahri.
Fahri juga mengingatkan potensi kemarahan rakyat kalau harga BBM dinaikkan.
"Belum mendengar Rakyat di kampungku ada yg sms dukung naik BBM. Semua marah kalau naik BBM." tutupnya.
