NEW YORK - Presiden Recep Tayyip Erdoğan diharapkan untuk bertemu dengan para pemimpin Yahudi dan Armenia di New York sebagai bagian dari perjalanannya ke sesi ke-69 Majelis Umum PBB untuk KTT Iklim, yang berlangsung antara 22 September dan 1 Oktober.
Pada hari kedua kunjungannya ke New York, Presiden Erdogan akan bertemu dengan komite dari Kongres Yahudi Dunia (the World Jewish Congress) yang dipimpin oleh Ronald Steven Lauder. Erdogan sebelumnya telah bersumpah untuk melindungi hak-hak komunitas Yahudi di Turki dan menegaskan bahwa pemerintah tidak akan membiarkan orang-orang Yahudi di Turki terluka. The World Jewish Congress didirikan sebagai sebuah organisasi internasional komunitas Yahudi dan diakui sebagai lengan diplomatik orang-orang Yahudi.
Sebelumnya, di hadapan forum hubungan luar negeri di kota New York, sebuah lembaga pemikiran penting di Amerika, Erdogan menyatakan, persoalan Palestina bukan hanya milik rakyat Palestina saja, tetapi semua kaum muslimin di seantero bumi, dan menjadi pangkal krisis lainnya di kawasan.
Erdogan menegaskan bahwa solusi persoalan Palestina akan mengantar pada solusi sejumlah krisis lainnya. Dan Israel sengaja tak menghindari pertempuran dan melemparkan rakyatnya dan bangsa di kawasan dalam bahaya, meski hal itu diketahuinya.
Pada lawatan ke New York ini, Erdogan juga akan menerima Uskup Agung Khajag Barsamian dari Keuskupan Gereja Armenia America (Timur) dan presiden The Fund for Armenian Relief. Erdogan sebelumnya dipuji oleh masyarakat Armenia di Turki setelah secara resmi memberikan belasungkawa atas peristiwa 1915, langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah Turki modern. Selama menjabat sebagai Perdana Menteri, Erdogan dikenal dengan pendekatan damai kepada warga Armenia di Turki.
Agenda Presiden Erdoğan New York juga mencakup pertemuan dengan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki Moon, wawancara dengan wartawan Amerika Charlie Rose dan pertemuan dengan Tim Cook, CEO Apple Inc.
Presiden Erdoğan juga akan bertemu dengan para pemimpin dunia lainnya selama KTT Iklim PBB di New York. (sumber: dailysabah)
