Cuma Jago Ribut di Twitter, Relawan Jokowi Tak Punya Nyali Cegat SBY

Salah satu elemen pendukung Jokowi, Bara JP (Barisan Relawan Jokowi Presiden) yang semula akan menghadang kedatangan Presiden SBY di Lanud Halim Perdana Kusuma, batal melakukan aksinya.

Ketua DPP Bara JP Bidang Aksi Syafti Hidayat mengatakan, bahwa aksi menghadang kedatangan SBY yang juga Ketum Partai Demokrat ini, sementara dibatalkan.

"Itu untuk aksi malam ini ditunda," kata Syafti, Senin, 29 September 2014.

Dari jadwal pihak Biro Humas dan Pers Istana Negara, memang Presiden SBY dan rombongan dijadwalkan akan tiba di Lanud Halim pada dini hari nanti pukul 00.30 WIB.

Syafti mengatakan, pembatalan menghadang SBY ini, karena ada beberapa sebab yang tidak memungkinkan.

"Persiapan masih belum cukup. Keadaan juga tidak memungkinkan," katanya.

Alasan utama penghadangan ini, karena SBY dianggap sebagai penyebab pilkada dipilih oleh DPR, berdasarkan Paripurna DPR Jumat 26 September 2014 dini hari lalu.

Keputusan Bara JP ini kontan memicu tawa beberapa warga yang berhasil ditemui tim Piyungan Online.

Idham, seorang relawan kesehatan di Solo mempertanyakan keberanian tim relawan Jokowi untuk melakukan aksi nyata secara massal.

"Selama ini cuma jago ngoceh di twitter. Giliran demo, yang datang cuma 20 ekor. Itu bukti kalau tim relawan Jokowi itu rapuh, kosong", ujarnya sambil tertawa.

Tanggapan serupa diberikan Rea dan Sandra. Keduanya menganggap, relawan Jokowi terlalu lebay dalam merespon momentum politik di Indonesia.

"Bener kata Bang Hans (Hans David, jurnalis sebuah media cetak berbahasa Inggris), aktivis Jokowi tuh cuma keyboard warrior, sekaligus lebay, menurut saya.  Di sosmed berani berkicau, saat turun ke jalan, kalah banyak sama warga yang ikut senam di kegiatan car free day", ucap Rea sambil tertawa.

Sandra, yang mengaku pernah menjadi bagian dari Relawan Jokowi, mengatakan, itikad baik itu ada, namun selalu terbentur pada koordinasi.

"Kalau ngomong di BBM, Whatsapp, Line dan di sosmed, kayanya kompak. Tapi giliran mau turun ke jalan, bingung. Siapa yang nanggung akomodasi, konsumsi dan lain-lain. Ya udah. Bubar duluan deh..", ujar Sandra prihatin.

Sandra berharap, relawan Jokowi harus berani berbuat benar, dan harus berani mengkritisi pemerintah jika salah.

"Pastiin dulu. Bener gak tujuan (aksi)nya. Jangan kita udah demo, ternyata kita yang salah, kan malu. Dan kalau mau fair, mesti berani kritisi pemerintah Jokowi juga kalau dia salah", tutup Sandra. (fs)


Baca juga :