Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Indonesia Mining and Energy Studies (IMES), Erwin Usman dalam keterangannya, Jumat (19/9) seperti dilansir RMOL.
Karena bisa dipastikan para mafia domestik maupun internasional akan menyusupkan orang-orangnya ke lingkar terdekat Jokowi-JK dan berupaya untuk merebut kursi kabinet sebagai upaya untuk melanggengkan kekuasaan mereka.
Otomatis, sambung Erwin Usman, Jokowi maupun JK harus bisa memilah dan memilih para kandidat menterinya, jangan sampai justru memilih orang yang merupakan kepanjangan tangan para pemilik modal ataupun kartel-kartel asing yang tanpa disadari selama ini telah merampas kedaulatan kita.
"Untuk pos menteri ESDM misalnya, kandidat menteri harus memiliki komitmen antikorupsi dan keberanian untuk memberantas dan memutus mata rantai mafia di sektor ESDM," kata Erwin Usman.
Tanpa komitmen dan keberanian, lanjut dia, gagasan-gagasan sebesar apa pun terkait dengan pembenahan tata kelola migas dan tambang, hanya akan jadi kosmetik pencitraan semata-mata. Dan itu yang terjadi dalam sepuluh tahun pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono.
"Figur Menteri ESDM yang akan datang mesti tegas untuk membela kepentingan nasional atas kedaulatan ESDM dari tekanan dan jarahan kekuatan kapitalisme global. Sudah cukup jauh bangsa ini meninggalkan konstitusi Pasal 33 UUD 1945, sebagai landasan konstitusional dalam pengurusan kekayaan sumber daya alam. Jokow-JK jangan mengulangnya!" demikian Erwin Usman. (pm)