Banjir Kashmir, Bantuan Internasional Baru Jerman dan Indonesia


Sampai saat ini, diperkirakan bantuan kemanusiaan internasional yang berhasil masuk ke lokasi bencana banjir bandang di Kashmir, India, baru dari NGO dua negara, yakni Jerman dan Indonesia.

Aksi Cepat Tanggap (ACT) mewakili bangsa Indonesia unjuk kepedulian terhadap korban banjir terdasyat, setelah peristiwa banjir di India lebih dari setengah abad yang lalu.

“Banyak kendala dihadapi untuk bisa masuk lokasi bencana banjir yang luar biasa dahsyat di Kashmir. Alhamdulillah, pada akhirnya kami bisa masuk lokasi bencana dan berhasil menyalurkan bantuan kemanusiaan untuk warga Kashmir,” tutur Leader Tim Emergency Response ACT, Andhika Purbo Swasono, Selasa (23/9/2014).

Andhika bersama Muhajir Arif tiba di Tanah Air, Sabtu (20/9/2014), setelah dua pekan berusaha keras memasok bantuan logistik dan menggelar layanan medis di lokasi terdampak bencana Srinagar-Kashmir.

Salah satu kesulitan yang dihadapi misalnya pengiriman bantuan yang terpaksa dilakukan dua gelombang. “ Itu karena aturan pengiriman barang beratnya dibatasi, Tim Emergency Response Aksi Cepat Tanggap (ACT) terpaksa mengirim bantuan dalam dua gelombang,” jelas Andhika. Bantuan yang diberikan adalah bantuan pangan seperti susu, biskuit, air minum, dan bantuan obat-obatan. ACT juga menggelar layanan medis selama tiga hari.  Ada 12 orang  tenaga medis relawan yang dikerahkan terdiri dari tiga dokter, empat apoteker, dan tenaga paramedis.

"Harapan saya, alangkah indahnya, jika Pemerintah India bersinergi dengan semua NGO yang ada, baik lokal maupun internasional, bahu-membahu membantu warga Kashmir yang terkena bencana banjir yang diakui terdasyat di India setelah 60 tahun terakhir. Semata-mata demi kemanusiaan," ujar Andhips, sapaan akrabnya.

Dibantu Zakat Foundation of India (ZFI), ACT mendistribusikan logistik tahap pertama dikirim Rabu (17/9/2014) dan tahap kedua, Kamis (18/9/2014), melalui maskapai penerbangan lokal.

Syed Noorul Hassan (28), mitra lokal ACT yang berkiprah di ZFI, mengungkapkan kondisi emergency bantuan kemanusiaan bagi warga Kashmir yang luar biasa, yang akhirnya membuat aparat berwenang setempat mengizinkan  ZFI dan ACT menyalurkan bantuan.

Sampai dengan saat ini solidaritas dari masyarakat sipil (civil society) dan NGO lokal dari Jammu & Kashmir dan India terus berdatangan. Sementara, NGO Internasional menurut Noorul, yang ia tahu baru dari dua negara saja, yatu NGO dari Jerman dan Indonesia, yang diwakili ACT. (mhjr)


Baca juga :