Astaga, Jokowi Asbun Lagi

Jokowi ngeles lagi. Setelah ngotot hendak segera menaikkan harga BBM segera setelah dilantik, Hari Minggu kemarin, 31 Agustus 2014, di sela-sela Muktamar Partai Kebangkitan Bangsa, Jokowi tuding mafia minyaklah sebagai penyebab kelangkaan BBM.

Hal ini tentu saja menggelikan, karena pihak Pertamina sudah menyatakan, yang terjadi saat ini bukanlah kelangkaan, melainkan pengaturan kuota agar BBM bersubsidi dapat tersalurkan hingga akhir tahun 2014 ini.

PT Pertamina (Persero), melalui Vice President Corporate Communicationnya, Ali Mundakir, menyatakan, mulai mengatur kuota BBM bersubsidi guna memastikan agar kuota Solar dan Premium cukup hingga akhir tahun sesuai dengan amanat UU No.12 Tahun 2014 tentang APBN 2014.

Ali mengatakan bahwa berdasarkan APBN-P 2014, kuota BBM bersubsidi dikurangi dari 48 juta KL menjadi 46 juta KL. Sesuai dengan amanat tersebut, maka Pertamina harus melakukan pengaturan kuota per harinya untuk memastikan BBM bersubsidi cukup hingga akhir tahun 2014.

"APBN-P 2014 telah menggariskan kuota BBM bersubsidi tidak boleh melampaui kuota yang telah ditetapkan. Dengan kondisi tersebut maka hanya ada dua pilihan, pertama yaitu menyalurkan BBM bersubsidi secara normal dengan konsekuensi kuota BBM bersubsidi habis sebelum akhir tahun, yaitu pertengahan November untuk Solar dan pertengahan Desember untuk Premium, dan selanjutnya masyarakat harus membeli BBM non subsidi hingga akhir tahun. Sementara Pilihan lainnya adalah mengatur volume penyaluran setiap harinya sehingga kuota BBM bersubsidi bisa cukup hingga akhir tahun," ungkap Ali, Minggu 24 Agustus 2014 lalu.

Secara teknis,  lanjut Ali, Pertamina melakukan pengaturan BBM bersubsidi secara prorata sesuai alokasi volume BBM bersubsidi untuk masing-masing SPBU dan lembaga penyalur lainnya yang telah dilakukan terhitung sejak 18 Agustus 2014.

Sekali lagi, Jokowi asbun. (fs)


Baca juga :