Jokowi terkesan terburu-buru menyusun komposisi kabinetnya pasca terpilih sebagai presiden seperti diumumkan Komisi Pemilihan Umum pada 22 Juli lalu.
"Soeharto pada Orba Baru, apa kurangnya kekuasaaan Soeharto, orang kuat tapi dia tidak pernah membentuk kabinet sebelum dilantik MPR, begitu juga SBY," kata pengamat kebijakan publik, Amir Hamzah saat dihubungi Rakyat Merdeka Online, Senin (4/8).
Amir pun memuji apa yang ditunjukkan Soeharto dan SBY itu sebagai sikap kenegarawan yang selayaknya ditiru. Apalagi, nama-nama kandidat menteri dalam kabinet Jokowi-JK itu disusun di saat proses sengketa Pilpres 2014 masih berlangsung di Mahkamah Konstitusi.
"Andaikan MK memutuskan Jokowi bukan presiden gimana?," tanyanya.
Ia menganalisa Jokowi sebetulnya tengah panik menghadapi situasi nasional saat ini. Untuk mengalihkannya, Jokowi kemudian menyibukkan masyarakat, kelompok relawan, maupun partai pendukung untuk memberi masukan soal siapa saja sosok yang bakal mengisi jabatan menteri di kabinetnya nanti.
"Saya kira itu menutup kepanikan dari sebuah tanda tanya besar yang belum bisa dia (Jokowi) jawab, juga dikaitkan perkembangan situasi internasional saat ini," kata Amir. [wid/rmol]