Selamatkan Garuda!

Garuda ruginya sangat besar. Saya minta Senin (1/9), direksi sudah menyampaikan laporan bagaimana menyelamatkan keuangan perusahaan" kata Dahlan di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (28/8/2014).

Kerugian Garuda Indonesia terus membengkak. Pada semester I 2014 Garuda membukukan rugi bersih US$211,7 juta atau setara dengan Rp2,3 triliun, jauh lebih besar ketimbang rugi bersih periode sama 2013 sebesar US$10,7 juta. Sementara rugi komprehensif yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat US$200,38 juta, melonjak dibandingkan dengan sebelumnya US$11,39 juta.

Selisih kurs dituding sebagai penyebab memburuknya kinerja Garuda. Selisih kurs itu menyebabkan utang menjadi US$12,86 juta dibandingkan dengan US$1,41 juta pada semester I 2013. Selain itu, beban usaha perseroan melonjak menjadi 14,75% atau menjadi US$1,9 miliar dari sebelumnya US$1,7 miliar.

Dahlan pun akan menyatakan akan segera mencari pengganti Emirsyah Satar, Direktur Garuda saat ini. Sejumlah nama yang disinyalir akan bersaing menjadi orang nomor satu di Garuda adalah Elisa Lumbantoruan (mantan Direktur Garuda Indonesia), Rinaldi Firmansyah (mantan Dirut PT Telkom), dan Arif Wibowo (Direktur Utama Citilink). (fs)


Baca juga :