Ketua Panita penyusunan Tatib DPR jatuh ke KMP (Koalisi Merah Putih). Tepatnya ke Demokrat. Hehehe... makin meningkatkan nilai tawar Beye ke Mega.
Beye tentu ingin masa pensiun yang tenang... setidaknya karir akan berlanjut di kancah internasional. Banyak posisi "Special Envoy" yang bisa di-create oleh PBB untuk pos transit Beye sambil menunggu Ban Ki Moon pensiun... Katakanlah, posisi "magang".
Beye berhasil selama 10 tahun menjaga demokrasi negaranya. Ditambah rekam-jejak sebagai perwira penjaga perdamaian PBB di Bosnia-Herzegovina. Beye juga seorang Knight dari British Empire.... Kesatria "Sir Soesilo Bambang Yudhoyono".
Satu-satunya "hambatan" bagi Beye untuk menjadi orang "nomor satu dunia" adalah bahwa pejabat saat ini berasal dari Asia (juga). Sudah lama Eropa dan Amerika Latin belum terjatah. Tetapi, melihat konstelasi US-China-Russia ke depan (tiga negara pemegang Hak Veto), nampak-nampaknya Beye adalah tokoh penyeimbang yang paling tepat. Empat Bintang di pundak Beye dan cas-cis-cus Bahasa Inggrisnya yang ngalir bagai air adalah nilai plus lainnya. Apalagi, "telat-telat" ngambil keputusan a la Beye justru pas untuk diplomasi PBB. US-China-Russia boleh saja sudah saling naik pitam, tetapi kalo Sekjen PBB-nya kalem dan nganggap nggak ada masalah, ya kebawa nyante itu barang, kan?
Tetapi untuk sampai ke sana Beye harus melepas belitan besar dulu di negerinya. Belitan bahan galian golongan "C" dan golongan "H". Ada yang sudah 10 tahun menantinya. Di sisi lain, ada kawan lama yang 16 tahun lalu (karena situasi dan kondisi) Beye harus mengingkarinya dan sekarang Beye sedang berupaya "menebus" kisah masa lalu itu. Berat juga bagi Beye. Karena from Hero to Zero sangat tipis jaraknya sekarang.
Tatib DPR adalah salah satu "batu pijakan". Kita belum tahu Beye akan lompat ke mana. Overall, Politisi terhebat yang Indonesia miliki saat ini adalah dia.
(Canny Watae)