Usulan agar SBY segera mencopot Kapolri dan Kapolda merupakan harapan dari Tim Prabowo - Hatta. Reaksi keras ini muncul terkait tindakan aparat kepolisian saat mengawal unjuk rasa relawan Prabowo - Hatta jelang putusan Mahkamah
Konstitusi (MK). Karenanya Tim Prabowo- Hatta yang diwakili juru bicara Perjuangan Merah Putih, Andre Rosiade meminta Presiden SBY untuk segera mencopot
Kapolri Jenderal Sutarman dan Kapolda Metro Jaya, Irjen Dwi Priyatno.
Kedua Jendral itu dinilai lalai dan melakukan pelanggaran prosedur pada proses pengamanan unjuk rasa saat putusan sidang gugatan Pilpres 2014 di MK. "Kapolri menyatakan tidak ada peluru karet, padahal jelas ada saksi yang melihat anggota polisi menggunakan peluru karet," ujar Juru Bicara Perjuangan Merah Putih, Andre Rosiade, Rabu (27/8/2014).
Andre pun meminta Komnas HAM tegas dan memberikan rekomendasi hasil investigasi kepada Presiden SBY terkait hal ini karena khawatir Polri subjektif dalam menangani kasus ini. "Kami minta rekomendasi dari hasil investigasi yang dilakukan Komnas HAM diserahkan langsung ke Presiden SBY," harapnya.
Unjuk rasa yang awalnya damai kemudian menjadi rusuh karena pihak kepolisian terprovokasi untuk menyiramkan air dari water canon dan menembakkan gas air mata ke arah relawan. Dari hasil penyelidikan Tim Perjuangan Merah Putih, sedikitnya ada 36 relawan Prabowo-Hatta menjadi korban dalam aksi unjuk rasa tersebut. (fs)
Kedua Jendral itu dinilai lalai dan melakukan pelanggaran prosedur pada proses pengamanan unjuk rasa saat putusan sidang gugatan Pilpres 2014 di MK. "Kapolri menyatakan tidak ada peluru karet, padahal jelas ada saksi yang melihat anggota polisi menggunakan peluru karet," ujar Juru Bicara Perjuangan Merah Putih, Andre Rosiade, Rabu (27/8/2014).
Andre pun meminta Komnas HAM tegas dan memberikan rekomendasi hasil investigasi kepada Presiden SBY terkait hal ini karena khawatir Polri subjektif dalam menangani kasus ini. "Kami minta rekomendasi dari hasil investigasi yang dilakukan Komnas HAM diserahkan langsung ke Presiden SBY," harapnya.
Unjuk rasa yang awalnya damai kemudian menjadi rusuh karena pihak kepolisian terprovokasi untuk menyiramkan air dari water canon dan menembakkan gas air mata ke arah relawan. Dari hasil penyelidikan Tim Perjuangan Merah Putih, sedikitnya ada 36 relawan Prabowo-Hatta menjadi korban dalam aksi unjuk rasa tersebut. (fs)