"Ada tameng (polisi) kebuka, dia bidik saya. Saya kena, di situ langsung pecah (kisruh)." Demikian penuturan Jimi, salah seorang korban bentrokan unjuk rasa putusan sidan gugatan Pilpres di MK. Ia mengaku dirinya telah sengaja dibidik oleh aparat kepolisian salah seorang korban bentrokan di depan Gedung MK jelang pembacaan putusan kisruh Pilpres 2014..
Menurutnya, kericuhan justru berawal dari aparat kepolisian yang memancing pengunjuk rasa dengan mengacung-acungkan pentungan ke arah massa. "Nggak ada tembakan peringatan. Saya lihat polisi memprovokasi massa. Polisi keluar (dari tameng pengamanan) pakai tongkat, pancing massa untuk beringas. Jarak saya sekitar tujuh meter," ujarnya.
Ketika dirinya (Jimi) terjatuh, ia hanya mendengar suara tembakan dari arah polisi. Kemudian ia berusaha untuk lari dengan kondisi mata terkena gas air mata. Selanjutnya, ia terjatuh dan dibawa oleh mobil ambulan untuk dilakukan perawatan. Kesaksian ini ditegaskan Jimi bersama 23 relawan lain di depan Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai di Rumah Polonia, Jakarta Timur, hari ini, Rabu 27 Agustus 2014. (fs)