Persekongkolan As-Sisi dan Mahmoud Abbas Melindas Hamas


Saat kemenangan diraih dan Israel bertekuk lutut meminta tolong dunia untuk gencatan senjata, ikan mati yang ikut sibuk bermunculan. Siapa lagi pelakunya selain Mesir dan Presiden Palestina, Mahmoud Abbas.

Jururunding dari Mesir adalah Kepala Intelejen Sipil yang zaman Mursi dipecat dan dipenjarakan. As-Sisi mengangkatnya kembali dan membersihkan ia dari semua tuduhan. Isral sudah menyetujui permintaan HAMAS, untuk pembukaan pelabuhan dan bandara internasional Gaza. Tapi Mesir menolaknya. Seakan Mesir adalah pihak ketiga yang turut menentukan masa depan Gaza.

Tambah ribet lagi dengan komentar Presiden boneka Palestina, Mahmoud Abbas. Ia menolak proposal Turki-Qatar yang jelas-jelas menguntungkan Gaza dan Palestina. Abbas dan Mesir sama sekali tak menginginkan, HAMAS-Jihad Islam menjadi pemenang di dunia diplomasi setelah menang di medan perang.

Ya. Tragedi rakyat Palestina makin menderita. Seandainya saja Gaza tak memiliki kemampuan tenpur dan senjata strategis, dipastikan, semua rakyat Gaza mati pun tak akan ada yang mau menyapa. Bahkan terindikasikan, bantuan-bantuan dunia via Mahmoud Abbas dan para Dubesnya di seluruh dunia, tidak sampai menyentuh korban pembantaian di Gaza.

Menyikapi kondisi di atas, HAMAS-JIHAD ISLAM, tidak menghiraukan apapun hasil kesepakatan genjatan senjata. Mereka tak lagi percaya pada dunia perdamaian dengan Israel. Mereka hanya percaya kaidah, "Apa yang direbut dengan senjata, harus direbut dengan senjata."

Dan sejarah selalu berulang, HAMAS-Jihad Islam menjadi "Thalut" yang menghadapi koalisi Ibn Salul-Fir'aun-Bani Israel sekaligus.

(Nandang Burhanudin)


MAU PASANG IKLAN SEPERTI INI? 

Baca juga :