Pengungsi Syiah Menanti Ketegasan Pemprov Jatim

Konflik Syiah hingga kini belum bisa diatasi. Para pengungsi asal Sampang Madura, yang ada di Rusun Sidoarjo hingga kini belum bisa dikembalikan ke kampung halaman mereka. Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Sampang menyerahkan sepenuhnya solusi penanganan konflik Syiah kepada Pemprov Jawa Timur. Demikian ditegaskan Sekda Pemkab Sampang, Puthut Budi Santoso, Sabtu, 30 Agustus 2014.

Konflik Syiah di Sampang terjadi pada akhir 2012. Ratusan warga Syiah asal Desa Karanggayam Kecamatan Omben dan Desa Blu'uran Kecamatan Karang Penang terpaksa diungsikan untuk menghindari amukan massa. Kini mereka ditampung di Rumah Susun (Rusun) Sidoarjo. Sampai saat ini belum ada tanda-tanda mereka akan dipulangkan ke kampung halamannya.

Sekretaris Daerah Pemkab Sampang Puthut Budi Santoso menjelaskan, untuk mencari solusi penyelesaian konflik Syiah, sekarang ini sudah menjadi tanggung jawab Pemprov Jatim. Pihaknya hanya menunggu perkembangan pendekatan yang dilakukan pemprov.

"Kita terus melakukan pendekatan kepada warga dan kita juga hanya bisa menunggu perkembanganya," ungkap pria asal Magetan ini.

Lebih lanjut Puthut mengatakan, ada sekitar 200 jiwa warga syiah yang berada di Rusun Sidoarjo Pemkab juga berharap para pengungsi mau kembali pada ajaran Islam yang benar, sehingga bisa kembali ke Sampang.

"Sementara saya berharap mereka (Penganut Syiah) bisa kembali ke ajaran yang benar sehingga bisa diterima kembali oleh masyarakat setempat," pungkasnya. (fs)


Baca juga :