Kandasnya gugatan pilpres di Mahkamah Konstitusi bukan akhir dari perjuangan.
"Karena yang menjadi bahaya jika tak ada lagi yang peduli pada cita-cita bangsanya... Maka berjuang memerlukan stamina, berjuang memerlukan kesadaran panjang. Kita harus memiliki daya tahan dalam segala keadaan," demikian kutipan dari pesan Fahri Hamzah lewat akun twitternya, Jumat (22/8/2014).
Berikut twit lengkap @Fahrihamzah pasca Keputusan MK:
Assalamu'alaikum. . Salam sejahtera.... Semoga hidup kita terus bahagia.. Dan diberkahi-Nya..
Jika ada kesedihan, Percayalah bahwa di atas kesedihan kita Ada kesedihan orang lain yang lebih. Maka kita bersyukur.
Tadi malam, KMP (Koalisi Merah Putih) dan #PrabowoHatta mengajak kita Untuk tetap pada kesadaran berjuang.
Berjuang memerlukan stamina. Berjuang memerlukan kesadaran panjang. Kita harus memiliki daya tahan dalam segala keadaan.
Kita mesti menjadi generasi yang tak gampang menyerah..karena hanya dengan cara itu bangsa menggapai cita2-nya.
Itu yang semalam ditegaskan oleh KMP tentang jiwa menggelora dan semangat tak kenal menyerah..
"..Indonesia... tdk kenal lelah, pantang menyerah, tdk akan berhenti, dan lebih baik mati, daripada tunduk pd dikte bangsa lain"
"Bung Hatta: "Lebih baik kami melihat Indonesia tenggelam di dasar lautan dari pada melihatnya menjadi embel-embel negara asing."
"...Hatta sebagai cendikiawan yang lembut, tapi begitu menyangkut kedaulatan, beliau mengucapkan kata-kata yang kekar"
"....Soekarno menyatakan hal serupa, 'lebih baik makan gaplek tapi merdeka, dari pada makan bistik tapi budak'"..
"...Kutipan itulah yang memacu kami untuk bertekad terus memperjuangkan martabat dan kedaulatan bangsa Indonesia..."
Demikian kutipan langsung dari pernyataan KMP semalam...dibaca dan disebarkan...
Saya tahu...tidak semua orang menerimanya baik...ditengah kebiasaan yang tidak baik saat ini...
Tapi, tetap harus ada yang bertahan.. Harus ada yang menjaga batas... Harus ada yang membangunkan kesadaran. ..
Kita memilih menjadi yang menjaga batas.. Membangunkan kesadaran... Dan mengingatkan bangsa besar ini...
Bahwa citra-cita kemerdekaan Republik tidak berubah...dan tetap menyala...
Sebagian anak2 muda dimobilisir untuk mencemooh cita- cita pendiri bangsanya...itu tak mengapa dan bukan masalah...
Yang menjadi bahaya jika tak ada lagi yang peduli pada cita-cita bangsanya...Maka kita akan punah...
Untuk itulah stamina.. Untuk itu daya tahan.. Untuk itu kesadaran...
Hari ini.. Kita sudahi.. Sengketa administrasi dan angka-angka. . Karena kita tahu keadilan takkan ada.
Waktu dan metode kerja tak memungkinkan kita membuktikan kecurangan yang ada...dan ternyata sama sekali tak dianggap ada.
Maka yang tidak berhenti adalah perjuangan. .menegakkan cita-cita dan membuka mata...
Sengketa pikiran akan membuat bangsa ini besar....dan itu yang kita tunggu dari mereka...
Berhentilah memfitnah. .. Berhentilah curang.. Apalagi memakai relawan... Kecurangan relawan tidak ada delik nya. ..
Bersatu kalian sebagai gumpalan pemikiran. Wahai Pendukung Jokowi - JK. Bangsa ini menantikan perdebatan. Stop main belakang.
Mari kita semarakkan demokrasi kita.. Dengan debat pemikiran...bukan operasi intelijen di belakang...
Rakyat menunggu hasil kerja dan pikiran cemerlang yg jadi kebijakan dan bukan pencitraan..
Selamat bekerja kawan.. Jangan bertengkar. . Bangun soliditas barisan. .. Jangan takut bagi kekuasaan...
Bagi kekuasaan atau Power sharing itu nalar sah demokrasi sebagai metode merebut kekuasaan. ..
Tapi kalian mencoba menghindar karena mengotorinya dari awal. Kenapa kalian takut berterus terang? Atau mau penipuan?
Mari selenggarakan akal sehat.. Mari bangun keterusterangan. .. menjadi sejati dan gamblang...
Saudaraku bangsa Indonesia.. Mari gabungkan kesadaran itulah baik... Mari bangun persaudaraan...
Perbedaan bukan rukun permusuhan... Perbedaan adalah tangga perkenalan...
Konflik pemikiran bukan tahapan perang. . Perdebatan adalah jalan kecemerlangan...
Kau di sana.. Aku di sini.. Tak masalah... Karena Kita Indonesia....
ALLAHUAKBAR ! MERDEKA!