Hasil Audit Korupsi Bus TransJakarta, Negara Rugi Rp 54 Miliar
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) telah menyerahkan hasil audit proyek pengadaan Bus TransJakarta dan peremajaan bus anggkutan umum reguler tahun pada Dinas Perhubungan DKI Jakarta TA 2013 kepada Kejaksaan Agung.
Kepala Pusat Penerangan dan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Tony T Spontana mengatakan, dari hasil audit yang diserahkan BPKP, kerugian negara atas mark up proyek yang memakan anggaran Rp 1,5 Triliun itu mencapai Rp 54.389.065.200.
"Kerugian keuangan negara dari hasil audit BPKP, telah ditetapkan sebesar Rp 54,3 miliar," ungkap Kapuspenkum Kejagung. (baca: Hasil Audit Korupsi Bus TransJakarta, Negara Rugi Rp 54 Miliar)
WOW! Kerugian negara 54 Miliar! Tapi anehnya kenapa orang nomor satu DKI yang tak lain adalah Jokowi tak tersentuh oleh Kejagung maupun KPK? Menurut Faizal Assegaf, Ketua Progres 98, hal itu berkaitan dengan agenda tersembunyi. Apa itu? Berikut pembeberan Faizal Assegaf lewat akun facebooknya:
Saya sangat yakin Pak JK sudah tahu berbagai skandal Jokowi. Dan semua itu akan dijadikan sebagai "kartu truf", yang sewaktu-waktu akan dikeluarkan untuk menyingkirkan Jokowi, kemudian JK (Jusuf Kalla) naik sebagai presiden.
Masih ingat kasus CENTURY...? Sangat jelas sekali peran JK di akhir jabatannya. Ketika JK tahu bahwa SBY akan melamar Boediono sbg Cawapres 2009, maka JK langsung melakukan "konspirasi" untuk membocorkan skandal Century.
Manufer JK menyebabkan hampir 5 tahun Boediono tersandera kasus hukum. Keberadaannya menjadi mubazir dan seolah negara tak pernah punya Wapres alias mandul lantaran terjerat kasus. Modus ala JK tersebut tidak mustahil akan digunakan untuk menjebak Jokowi di hari depan.
Maka tak heran, Ketua KPK Abraham Samad dan Jaksa Agung kini seolah menjadi pasif, tak punya nyali untuk menuntaskan kasus yang melilit Jokowi. Bisa jadi JK telah mengkondiskan kedua lembaga itu agar bersikap demikian, biar kelak kasus-kasus itu menjadi alat kepentingan politiknya untuk mengontrol Jokowi. Licik benar kalau hal itu terjadi !!!
salam
Faizal Assegaf
Ketua Progres 98