Melihat rekaman taujih Dr. Mahmoud Zahhar, salah seorang pimpinan HAMAS yang paling dicari Israel, air mata ini tak kuat membasahi pipi. Betapa rakyat Gaza, memahami firman Allah; "Faidzaa faraghta fanshab". Usai menuntaskan satu tugas, maka songsong tugas yang lain.
Ya. Tugas perlawanan Al-'Ashf Al-Ma'kul yang dicanangkan HAMAS-Jihad Islam, sukses memupus mitos pasukan Israel yang tak terkalahkan. Pasukan dengan persenjataan didukung 11 negara produsen utama alutsista dunia. Namun semua menjadi tak berdaya, tak ubahnya daun yang dimakan ulat berserakan.
Kini target HAMAS adalah tahrir Filishtiin kulli Filishtiin (membebaskan/memerdekakan Palestina semua Palestina). Ingat bukan 'Tahrir' (HT) yang waktu Gaza digempur 51 hari, tengah mengadakan muktamar di Libanon. Tapi tahrir di sini adalah, memerdekakan seluruh Palestina dengan jihad bersenjata plus kekuatan diplomatik dengan memenangkan kekuasaan secara demokratis walau kekuasaan itu pun tidak diakui Barat.
Maka tugas HAMAS semakin terarah. Makin percaya diri dengan kemampuan lulusan-lulusan dalam negeri Universitas Gaza. Mereka mampu secara nyata memproduksi alutsista yang mampu mengancam Panglima AB Israel, dan memecat wakil Menhan Israel serta menggerus pengaruh politik Netanyahu di Israel dan As-Sisi di Mesir. Plus, mempermalukan Saudi Arabia, Emirates, dan Iran.
Tantangan HAMAS diperparah dengan keberpihakan media Arab terhadap Israel. Saya mengamati, TV-T dan media cetak Arab menampilkan istilah-istilah yang "ramah" terhadap Israel dan "garang" terhadap HAMAS. Seakan semua sepakat, HAMAS adalah bahaya laten yang mengancam keberadaan rezim-rezim Arab yang berkuasa karena diberi jatah oleh Inggris, sebagai imbalan atas pemberontakan melawan Turki Utsmani.
Selamat wahai HAMAS-Jihad Islam. Rakyat Indonesia yang sehat dan cinta kemerdekaan, selalu terdepan mendukungmu. Bukan dengan caci maki atau menebar janji palsu peraih simpatik.
(By: Nandang Burhanudin)